"Saya sudah instruksikan sama Pak Kukuh (Kepala Satpol PP DKI), Satpol PP yang di kelurahan itu tidak lebih dari satu tahun, enam bulan harus diputar. Kalau sampai enam tahun hingga delapan tahun jadi mafia juga. Main dengan oknum RW, nyewain semua, setor-menyetor," kata Ahok, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2015).
Kemudian, lanjut dia, mafia lainnya yakni soal pengadaan tenaga penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan pekerja harian lepas (PHL).
Menurut Ahok, pengadaan pekerja PPSU dan PHL kerap fiktif. Namanya ada, tetapi orangnya tidak ada.
"Dipinjemin-pinjem nama. Waktu kita kejar target dikasih 500.000, ya orang banyak yang mau. Saya minta gelar pasukan enggak bisa. Makanya, saya gelar ini (apel PPSU/PHL). Itu saja masih ada yang asli dan enggak asli," ujar Ahok.
Dia mengaku selama ini mengetahui mana instansi yang berkelakuan tidak benar. "Jadi sebetulnya itu saya katakan, saya bercanda saya tiap pagi minum pil PPG, pura-pura goblok sama pura-pura gila. Saya tahu semua kok kelakuan," ujarnya.
Karena itu, ia menyampaikan kepada petugas PPSU dan PHL pada apel pagi tadi. "Saya sampaikan begini, saya serius, saya tidak pernah takut kepada siapa pun. Kalau Anda sudah curangi uang rakyat, saya lawan," ujar Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.