Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tangerang Minta Wewenang Perbaiki Pintu Air 10

Kompas.com - 18/08/2015, 15:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pemerintah pusat tak kunjung memperbaiki Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10. Padahal, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang sudah memperingatkan Kementerian Pekerjaan Umum soal kondisi Pintu Air 10 sejak 2013.

"Tahun 2013 bulan Desember saya sudah memberi informasi, memberi peringatan kepada Kementerian PU, bahwa segera diremajakan Pintu Air 10 ini. Karena ini dibangun pada zaman Belanda tahun 1921. Enam tahun ke depan umurnya sudah 100 tahun. Terakhir direhab, diremajakan, zaman Pak Harto," kata kata Zaki saat ditemui di Pintu Air 10, Selasa (18/8/2015).

Menurut Zaki, kerusakan di Pintu Air 10 yang pada puncaknya membuat pintu nomor enam jebol belum lama ini. Ia menilai ini akibat kelalaian pemerintah pusat dalam melakukan perbaikan.

"Yang ngebenerinnya enggak bener, sehingga terjadi kebocoran yang luar biasa," tutur Zaki.

Hal yang sama pernah diungkapkan juga oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Saat itu, Arief mengaku telah meminta bantuan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane untuk segera memperbaiki pintu nomor enam pada akhir bulan Juli 2015. Namun, pengerjaan tidak serius sehingga pintu tersebut jebol dan berdampak pada ketiadaan akses air bersih di hampir seluruh wilayah Tangerang.

Atas alasan tersebut, Zaki sudah mengusulkan agar pemerintah di Tangerang diberikan wewenang untuk mengelola Pintu Air 10. "Saya bilang waktu itu, kalau tidak bisa menangani, kami siap menangani. Tapi bukan pakai APBD, tapi dengan bantuan dari mitra-mitra PDAM," ujar Zaki.

Pada hari ini, Pintu Air 10 masih diperbaiki. Tampak sejumlah petugas sedang sibuk mengerjakan perbaikan di Pintu Air 10. Balai Besar menjanjikan perbaikan akan rampung pada hari Rabu (19/8/2015).

Jika pintu air sudah beroperasi secara normal, diharapkan air di Sungai Cisadane bisa diatur lebih mudah sehingga bisa memasok kebutuhan air bersih ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com