Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Ahok Pernah Tahan Pengunduran Diri Djangga Lubis sebagai Dirut PD Pasar Jaya

Kompas.com - 20/08/2015, 06:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Djangga Lubis mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya kemarin, Rabu (19/8/2015). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, keinginan pengunduran diri Djangga sebenarnya sudah disampaikan padanya saat masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

"Pak Djangga waktu itu menghadap ke saya dan mengutarakan keinginannya untuk pensiun serta mengurus anak cucu. Saya bilang, 'Pak Djangga tidak boleh berhenti. Harus siapkan anak muda yang baik untuk menggantikan posisi bapak yang berani menerapkan sistem ATM dan melawan premanisme'," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, saat meresmikan Pasar Manggis, Jakarta, Rabu (19/8/2015). 

Akhirnya, Djangga pun menyetujui penawaran Basuki. Djangga menunda pengunduran dirinya.

Lebih lanjut, tak hanya Basuki yang meminta Djangga tetap menjabat Dirut PD Pasar Jaya. Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta juga terkesan dengan kinerja Djangga. Jokowi saat itu mengetahui bahwa Djangga merupakan saudara kandung mantan Pangdam Jaya Mayjen TNI Erwin Hudawi Lubis.

Meskipun memiliki kakak seorang jenderal, Djangga tidak memintanya untuk menekan Jokowi-Basuki. Malahan, kata Basuki, Djangga menceritakan keinginannya mengundurkan diri dari Dirut PD Pasar Jaya kepada Hudawi.

"Pak Djangga tidak pernah ngomong ke Pangdam Jaya untuk diperpanjang jabatannya. Mentang-mentang ada jenderal, tekan Gubernur menitip, 'adek saya jangan dipecat, ya'. Tapi Pak Djangga enggak begitu. Saya yakin ini bukan strategi sandiwara Pak Djangga, karena beliau orang Sumatera yang tidak bisa berpura-pura," kata Basuki. 

Karena alasan itu pula yang membuat Jokowi-Basuki semakin yakin mempertahankan Djangga Lubis sebagai Dirut PD Pasar Jaya. Di sisi lain, ketika mereka memperpanjang periode jabatan Djangga Lubis, tak sedikit isu miring menghampiri mantan Kepala Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban (P2B) Jakarta Barat itu. Namun Jokowi-Basuki menegaskan tidak akan mengingat-ingat masa lalu pejabat DKI.

"Kami mau memulai dengan baik dan Pak Djangga memang melakukan kerjanya dengan baik. Misalnya memaksa orang untuk debet ketika operasi pasar dan melawan preman-preman," kata Basuki. 

Pada akhirnya, Basuki menerima pengunduran diri Djangga. Ia pun menunjuk Direktur Teknik PD Pasar Jaya Luthfi Rachman sebagai Dirut PD Pasar Jaya yang baru. Hanya saja hingga kini Basuki belum menerbitkan SK Gubernur pengangkatan Luthfi sebagai Dirut PD Pasar Jaya.

"Kami memang mencari anak-anak muda mana menjadi Dirut. Saya harapkan PNS dan BUMD mencontoh sikap Pak Djangga yang mengerti keinginan saya dan berniat 'memotong masa lalu'," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com