"Kalau (penertiban Kampung Pulo dan normalisasi Kali Ciliwung) lancar, yang paling sial mah kita yang di sini (Jakarta Utara). Kalau di Ciliwung semua lancar, yang sial rumah gue tenggelam kalau tidak beres pompanya," kata Basuki di Pluit, Jakarta Utara, Jumat (21/8/2015).
Selain itu, lanjut dia, Jakarta Utara merupakan daerah hilir, sementara Jakarta Selatan yang teraliri Kali Ciliwung merupakan daerah hulu. (Baca: Jika Ciliwung Dilebarkan, Banjir di Jakarta Diperkirakan Berkurang 30 Persen)
Karena itu, Basuki meminta lurah dan camat untuk mengoptimalisasi kinerja pekerja prasarana sarana umum (PPSU) untuk membersihkan semua saluran air di wilayah tersebut. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya banjir di kawasan Jakarta Utara.
"Karena logikanya, air dari atas pasti turun ke bawah. Kalau hampir 600 saluran penghubung di Jakarta Barat lancar semua, yang ketiban air siapa? (Jakarta) Utara," kata Ahok, sapaan Basuki.
Jika semua pompa yang dimiliki DKI tetap bekerja baik, Basuki meyakini Jakarta tidak akan lebih satu hari terendam banjir. (Baca: Ahok: Saya Jamin Kawasan Kampung Pulo Tak Banjir Lagi)
Pemprov DKI perlu membangun banyak waduk di Jakarta Barat dan Jakarta Timur untuk menampung semua aliran air.
"Kehadangnya paling kalau air laut pasang. Kalau pompa beres, enggak dimatiin aliran listriknya sama PLN, pasti beres banjir Jakarta," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.