Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kondisi Rusun Pulogebang untuk Warga Bukit Duri

Kompas.com - 27/08/2015, 11:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Rusun Pulogebang di Jalan Pulogebang Raya, Cakung, Jakarta Timur. Rusun ini disediakan bagi warga bantaran Sungai Ciliwung di Bukit Duri, yang rencananya akan direlokasi. Bagaimana kondisi rusun tersebut bagi warga Pulogebang?

Pantauan Kompas.com, kondisi Rusun Pulogebang secara fisik terlihat baru dipoles. Tembok dua blok rusun yang disediakan bagi warga Bukit Duri, yakni blok G dan blok H, tampak baru saja dicat dengan dominasi warna putih dan cokelat.

Dua blok rusun bagi warga Bukit Duri ini merupakan blok rusun yang baru saja selesai dibangun. Dua blok yang saling bersebelahan dan berada di belakang komplek rusun Pulogebang tersebut memiliki daya tampung 160 unit.

Fasilitas unit di dua blok tersebut meliputi sebuah ruang tamu, dua kamar yang menghadap ruang tamu, di belakangnya terdapat dapur dan satu kamar mandin yang menghadap dapur, terakhir yakni tempat jemuran di paling belakang yang memiliki tralis penutup.

Sepintas, dua blok rusun ini sudah dapat untuk ditempati. Kusen dan kaca tiap unit, terlihat dalam kondisi baru dan baik. Namun, untuk kondisi kelayakan, tampaknya tersisa kebersihan yang perlu dibenahi lagi. Sebab, lantai dua blok rusun ini, masih berdebu alias kotor.

Selain itu, halaman depan rusun juga belum jadi jalan, masih rerumputan dan puing batu. Menurut seorang pekerja bangunan di blok H Rusun Pulogebang, kondisi fisik Blok G sudah selesai dirapikan. Para pekerja menyelesaikan pekerjaan pengecetan di blok tersebut. Hanya tersisa dua lantai yakni lantai dasar dan lantai satu blok H yang sedang dirapihkan catnya oleh lima orang pekerja.

"Tinggal dua lantai saja di sini. Dari atas lantai lima sudah. Ini satu minggu lagi selesai," kata pekerja tersebut kepada Kompas.com, di Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2015).

Menurut dia, kondisi air dan listrik di tiap unit, sudah berjalan. Hanya saja, para pekerja masih belum merapihkan perkakas seperti steger yang beberapa tersebar di lantai satu dan dasar karena masih proses pengecatan.

Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III, Sayid Ali yang dikonfirmasi mengatakan, blok G dan H Rusun Pulogebang sudah disiapkan 160 unit bagi warga Bukit Duri. Saat ini, rusun itu masih kosong menunggu dihuni warga.

"Sekarang sudah selesai. Itu sudah dapat dihuni dalam waktu dekat ini juga bisa," ujar Sayid.

Sayid mengatakan, unit di Rusun Pulogebang memiliki tipe 36. "Ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu dan tempat jemuran," ujarnya. Dia belum tahu berapa biaya sewa rusun ini nanti kelak. Sebab, keputusannya ada ditangan Gubernur DKI Jakarta yang menentukan.

"Biaya sewa nanti tunggu kebijakan Pak Gubernur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com