Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Ratusan Unit Bus Transjakarta Direkondisi

Kompas.com - 28/08/2015, 13:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membeli 509 unit bus transjakarta baru. Ratusan bus tersebut akan menggantikan bus-bus lama yang sudah tak laik beroperasi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, bus rekondisi itu akan dioperasikan sebagai angkutan malam hari (amari).  "Bus yang lama, kalau semua (bus baru) sudah datang diperbaiki, rekondisi," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (28/8/2015). 

Basuki sengaja mengoperasikan bus rekondisi malam hari agar bisa lebih awet. Sehingga mesin bus tidak terlalu panas terkena matahari dan menyebabkan bus terbakar atau mogok.

Pemprov DKI melalui PT Transjakarta juga menegaskan hanya akan membeli bus karoseri dalam negeri. Sebab kualitas bus asal Tiongkok tidak terjamin.

"Daripada kami beli (bus) yang impor bagus, 1-2 tahun mogok, mending tunggu (bus bagus) tapi enggak mogok. Prinsip kami, siapapun mau jual bus boleh asal karoseri di Jakarta. Kami borong karena kami mau bikin (operasional transjakarta) 24 jam dan kami bikin gratis naik bus transjakarta ke depan," kata Basuki.

Basuki menargetkan headway (jarak antar bus) mencapai 7 menit pada siang hari dan 30 menit pada malam harinya. "Untuk beberapa koridor, kayak koridor satu (Blok M-Kota), (headway) sekarang sudah di bawah tiga menit lho," kata Basuki.  

Saat ini, ada tujuh koridor yang telah ada tujuh koridor yang sudah ada layanan malam hari. Ketujuh koridor tersebut yakni koridor 1 (Blok M-Kota), koridor 3 (Harmoni-Kalideres), dan koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit), koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), Koridor 5 (Ancol-Kampung Melayu), Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni), dan Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com