Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolektor Ini Hiasi Sekujur Tubuhnya dengan Batu Akik

Kompas.com - 30/08/2015, 17:42 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Seorang kolektor batu akik di Majene, Sulawesi Barat, Muhammad Yahya (45), menunjukkan kecintaannya tersebut dengan menghias sekujur tubuhnya dengan berbagai jenis batu alam tersebut.

Setiap jari di  tangannya berhias cincin batu akik yang nilainya mencapai jutaan rupiah. Kopiahnya juga bertatahkan batu akik. Batu alam berwarna menarik juga menghias sepatu, celana, kopiah, dan ikat pinggang. Belum lagi kalung dan gelangnya.

Batu akik koleksi Yahya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dia kumpulkan dari wilayah Sulawesi Barat, Kalimantan, hingga Maluku.

“Mengungkapkan kecintaan seseorang kan bisa dilakukan dnegan beragam cara. Ya cara saya mengekspresikan kecintaan saya kepada batu mulia ya seperti in. Ke mana-mana memakai aksesoris batu akik baik acara keluarga maupun untuk acara resmi. Yang penting saya merasa senang,” ujar Yahya.

Menurut Yahya, jika ditotal berat batu akik yang menghias sekujur tubuhnya bisa mencapai 2 kilogram. Meskipun demikian ia tidak merasa berat.

“Biasa saja sama seperti anda mengenakan batu di badan, dan saya nyaman saja mengenakan kemana saja saya pergi,” ujar pria asal Kampung Baru, Kecamatan Banggae, Majene, tersebut.

Tidak mengherankan jika dia selalu menjadi pusat perhatian di mana pun dia berada. Ia tidak ambil pusing bila ada orang yang menyebutnya gila. Ia justru berpendapat, yang dilakukannya itu untuk mempromosikan kecantikan batu alam, khususnya yang berasal dari Sulawesi Barat.

Yahya menolak menghitung dan memerinci nilai batu akik yang menempel di sekujur tubuhnya. Ia hanya memberi mengatakan, jika satu batu akik di tubuhnya bernilai Rp 1 juta, artinya batu-batu akik di tubuhnya bisa bernilai total Rp 100 juta.

Namun Yahya menolak menjual batu akik koleksinya karena yang dilakukannya adalah untuk kesenangan pribadi. Ia mengaku sudah lama mengoleksi batu akik, jauh sebelum batu akik mencapai popularitas seperti saat ini. 

Batu akik koleksinya diperoleh dari membeli atau mendapat hadiah dari keluarga dan sahabatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com