Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Buku "Program Pelajar Jakarta Berkarakter" Dinilai Menyesatkan, Ini Kata Kadis Pendidikan DKI

Kompas.com - 02/09/2015, 14:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beredar di media sosial mengenai buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter yang dinilai meresahkan. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, tidak ada yang salah dengan isi buku tersebut.

Buku tersebut merupakan buku ajar kegiatan Program Pembinaan Karakter oleh Yayasan Al-Kahfi yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dalam program dini, Dinas Pendidikan DKI mengeluarkan surat edaran tertanggal 27 Agustus 2015, yang meminta SMA dan SMK Negeri di Jakarta mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti acara tersebut. Acara tersebut berlangsung pada Selasa 1 September 2015 di aula SMAN 28, Ragunan, Jakarta Selatan.

Arie meminta agar isi buku tersebut tidak dibaca setengah-setangah, tetapi harus utuh. Jika dibaca seluruhnya, kata dia, tidak ada isi buku yang bertentangan dengan agama.

"Yang menyebarkan foto-fotonya itu hanya mengambil bagian yang sepotong-potong. Baca buku kan tidak bisa seperti itu karena di bagian belakang foto yang disebarkan itu ada penjelasannya. Harusnya itu juga disebarkan dong," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2015).

Arie meminta agar masyarakat tidak resah dengan beredarnya foto-foto bagian dari buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter. Sebab, ia menyatakan foto-foto tersebut menampilkan penjelasan yang tidak mewakili isi buku secara keseluruhan. 

Menurut Arie, buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter bukanlah buku wajib untuk pembelajaran di sekolah. Namun, ia menyebut tujuan diterbitkannya buku tersebut adalah untuk mencegah pelajar terlibat dalam aksi kekerasan.

"Bukunya itu diterbitkan memang bertujuan agar pelajar tidak lagi tawuran dan tentunya deradikalisasi," ujarnya.

Arie menjamin faktor lain yang membuat buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter tidak bertentangan dengan ajaran agama karena disusun oleh Yayasan Al Kahfi. Menurut Arie, Yayasan Al Kahfi merupakan yayasan yang dibina oleh tokoh-tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta.

"Pembina Yayasan Al Kahfi itu kan orang MUI juga. Jadi, sudah di-endorse lah itu sama MUI," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com