Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Barang yang Hilang di Rumah Suprapti

Kompas.com - 03/09/2015, 21:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita bernama Suprapti (50) ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya di sebuah rumah di Jalan Tebet Utara I, Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, pada Kamis (3/9/2015).

Tidak ada barang yang hilang dari rumahnya. Kanit Reskrim Polsek Metro Tebet Ajun Komisaris Mudiran mengatakan, Suprapti diduga dibunuh. Namun, karena tidak ada barang yang hilang, maka motifnya diduga bukanlah pencurian.

"Motifnya masih didalami. Yang jelas, tidak ada barang yang hilang," kata Mudiran di lokasi kejadian, Kamis malam. (Baca: Warga Sempat Lihat Dua Orang Berlumur Darah Berlari di Sekitar Rumah Suprapti)

Suprapti ditemukan tewas di lantai dua rumahnya oleh suaminya, Paidi, pada Kamis sore sekitar pukul 18.00 WIB. Suprapti yang mengenakan daster warna hitam bermotif bunga tergeletak di sekitar pintu kamar yang disewakan.

Diketahui, Suprapti tinggal di rumah dua lantai itu bersama suami dan kedua anaknya. Namun, belakangan, satu kamar di rumah itu disewakan.

Penghuni kamar tersebut baru menyewa selama dua minggu. Setelah penemuan jenazah Suprapti, mereka sudah tidak ada di sana.

Saat ini, jenazah Suprapti telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. Sementara itu, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Peristiwa ini menghebohkan warga. Hingga malam, puluhan warga berkumpul di sekitar lokasi untuk menyaksikan olah TKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com