Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Masyarakat Itu Masih Marak...

Kompas.com - 05/09/2015, 15:07 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya meringkus puluhan orang yang terlibat dalam perjudian selama Agustus 2015. Tak pandang bulu, perjudian dari kelas togel hingga online yang beromzet miliaran rupiah diusut oleh kepolisian.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murni mengatakan, perjudian termasuk dalam penyakit masyarakat yang belum hilang juga di masyarakat. Sehingga keberadaannya pun masih dapat terendus.

"Judi ini masih marak, meski kita tahu judi itu dilarang. Dari mulai tingkat togel yang biasanya diikuti oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, hingga judi online yang diikuti masyarakat kelas menengah ke atas," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (5/9/2015).

Judi di kalangan menengah ke bawah biasanya dilakukan dengan pertemuan langsung pengecer dengan pelanggannya. Pelanggan yang biasanya berharap mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dari mengikuti judi.

Dengan memasang uang Rp 10.000 hingga Rp 50.000 mereka berharap memperoleh keuntungan 50 kali hingga 1.000 kali lipat. Kegiatan judi yang dilakukan di sekitar permukiman pun meresahkan warga sekitar. Akhirnya, tak sedikit pula warga yang melaporkan kegiatan itu ke polisi.

Dari situlah polisi kemudian mengusut perjudian. Dari operasi yang dilakukan pada Agustus 2015, kepolisian pun dapat mengungkap sejumlah kasus. Ada 24 tersangka yang ditangkap dari berbagai tempat di Jakarta.

"Ada yang kami tangkap di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan beberapa tempat lainnya," ujar dia.

Dari jumlah tersangka yang ditangkap itu, masih ada pula tersangka yang masih dalam pengejaran polisi, yaitu LM. Ia merupakan bandar judi online yang diduga mengontrol empat buah rekening dengan nilai fantantis. "Satu rekening bisa mencapai Rp 51 miliar," kata Krishna.

Saat ini, kepolisian masih mengembangkan kasus perjudian online dengan omzet miliaran rupiah. Jaringan bukan hanya di sekitar Jakarta, tetapi juga merambah di tingkat nasional bahkan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com