Vivi adalah buah cinta kasih mereka satu-satunya. Kini, Mardjoko yang pernah merasa memarahi putri semata wayangnya itu berada dalam posisi yang sulit. Ada rasa sedih dan khawatir terkait hilangnya Vivi.
"Saya sedih karena pernah memarahinya karena membolos sekolah. Jangan-jangan anak saya pergi setelah saya memarahinya agar dia tidak membolos lagi. Tetapi, saya khawatir dia ada apa-apa di jalan, bukan karena saya memarahi," tutur Mardjoko saat menceritakan hilangnya Vivi yang sudah delapan hari kepada Kompas, Rabu (10/9/2015) malam.
Sebelum bersekolah di SMA Dua Mei, Vivi sekolah di SMA 8 Ciputat. Siswi berambut panjang dan berkacamata itu, seperti disampaikan ayahnya, tak pernah kembali lagi saat Rabu pagi lalu pamit berangkat ke sekolah. "Jadi, Vivi masih memakai baju sekolah," kata Mardjoko dengan nada sedih.
Meskipun sudah dicari ke rumah teman dan keluarga, Vivi masih tetap tak ada kabar beritanya. Mardjoko pun sudah melaporkan hilangnya Vivi ke Polsek Ciputat. Laporan disampaikan kepada Aiptu Sudarso di bagian Layanan Masyarakat Kepolisian Sektor Ciputat, Tangsel, pada 7 September lalu.
"Vivi, pulanglah, ibumu menunggu, Nak. Tolong juga kepada siapa pun yang tahu keberadaan Vivi, sampaikan kepada kami lewat Polsek Ciputat, atau handphone saya," tambah Mardjojo yang tinggal di Kompleks Lembaga Administrasi Negara (LAN) I Ciputat, Tangsel, Banten, itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.