Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ahok Kebingungan Ganti Kepala Badan Kepegawaian DKI

Kompas.com - 12/09/2015, 09:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah mulai kebingungan merombak pejabat. Sebab, ia menilai kinerja para pejabat Pemprov DKI sudah mulai berangsur membaik.

Salah satu contoh kebimbangannya ketika melihat ada pegawai potensial di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI. 

"Pak Slamet (mantan Kepala Bidang Perencanaan dan Pendayagunaan Badan Kepegawaian DKI) ini bekerja baik di BKD. Dia pernah digosipin punya Jeep Rubicon, padahal tampangnya Pak Slamet ini bukan tampang bawa Rubicon tapi tampang ustaz. Model-model saya yang ini yang tampang bawa Jeep," kata Basuki berkelakar, ketika melantik 255 pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, di Balai Kota, Jumat (11/9/2015).

Namun, Basuki enggan mempercayai gosip itu. Ia justru ingin mempromosikan Slamet. Setelah melalui seleksi jabatan, kata Basuki, Slamet lolos dan direncanakan menjadi Kepala BKD DKI. Namun, lanjut dia, jabatan Kepala BKD DKI belum bisa dilepas dari Agus Suradika.

Menurut dia, kinerja Agus sebagai Kepala BKD DKI masih baik. "Pak Agus ini masih oke, apa enggak mau mengundurkan diri saja untuk main band. Ha-ha-ha di satu sisi, saya takut lepasin Pak Agus. Nah ini yang saya inginkan, saya mulai susah merotasi orang," kata Basuki.

Meski demikian, Basuki tetap mempromosikan pegawai negeri sipil (PNS) DKI angkatan 2010-2011 yang berpotensial. Mereka didorong menjadi Kepala Seksi, kemudian Kepala Seksi didorong lagi ke jabatan di atasnya di kelurahan, sekretaris kelurahan dijadikan lurah atau jadi sekretaris kecamatan (Sekcam), dan seterusnya.

Sementara pejabat yang malas akan langsung dijadikan staf. Jika ada pejabat yang masih berani bermain dengan anggaran, Basuki menegaskan bakal langsung menindak ke aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com