Mereka adalah Umi Hasanah (45) dan rekannya yang enggak disebutkan namanya. Keduanya berasal dari SDN Bojongnangka 4, Gunungputri, Bogor, Jawa Barat.
Saat turun dari Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dari Bogor yang ditumpanginya, kedua orang itu mencari teman-temannya sesama guru honorer. Saat itu pukul 12.00. Padahal, ribuan guru honorer telah berpindah tempat menuju Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi di Jalan Jendral Sudirman pada pukul 11.20.
"Saya ngajar dulu, kasih tugas dulu. Baru deh saya kesini. Eh terlambat," kata Umi Hasanah kepada Kompas.com di Depan Gedung MPR/DPR.
"Saya juga izin dulu tadi sama Kepala Sekolah. Dua orang kan tiap sekolah yang berangkat," kata guru yang sudah menjadi guru honorer selama 13 tahun.
Umi dan rekannya mengaku semangat mengikuti aksi damai. Sebab, mereka berharap segera diangkat menjadi PNS tanpa dites.
"Kita minta cepat diangkat tanpa tes, itu harga mati!" ujar Umi.
Kemudian, keduanya menyusul guru honorer ke Kementerian PAN dan RB diantar oleh wartawan yang mengendarai motor.