Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Dorong Wali Kota dan Bupati Petahana Maju di Pilkada DKI

Kompas.com - 17/09/2015, 10:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendorong seluruh wali kota dan bupati incumbent (petahana) untuk maju di dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Sebab, lanjut dia, hal ini sudah pernah ditunjukkan oleh Joko Widodo saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI di Pilkada DKI 2012. Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. 

"Saya mendorong banyak gubernur, wali kota, dan bupati seluruh Indonesia yang sedang menjabat atau sudah pernah menjabat untuk maju di (Pilkada) DKI. Kan sudah pernah ada buktinya," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).

Kemudian Basuki sebelumnya merupakan mantan Bupati Belitung Timur. Tak hanya Jokowi-Basuki, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin juga mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2012.

Namun Alex kalah dan ia kembali menjadi Gubernur Sumsel. Terlebih, lanjut dia, saat ini banyak kepala daerah berkinerja baik.

"Contoh Wali Kota Surakarta FX Rudy bagug, Bupati Banyuwangi Azwar Anas bagus, Ridwan Kamil Wali Kota Bandung bagus, Risma (Wali Kota Surabaya) bagus, Wali Kota Semarang, Wali Kota Makassar, dan Bupati Bantaeng bagus kerjanya," kata Basuki. 

Banyaknya kepala daerah berpotensial yang maju dalam Pilkada DKI 2017, akan menguntungkan warga ibu kota. Bahkan, lanjut dia, juga akan menguntungkan warga seluruh Indonesia.

"Kenapa? Karena siapapun kepala daerah yang ingin jadi Gubernur DKI, pasti berusaha sukses di daerahnya. Contoh kami (Jokowi-Basuki) yang sudah terpilih (di Pilkada DKI 2012)," kata Basuki.

Gerindra sebelumnya dikabarkan mencalonkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyaingi Basuki di Pilkada DKI 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com