Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terbukti Lalai, Kepsek dan Guru SDN 07 Kebayoran Lama Utara Terancam Dipecat

Kompas.com - 19/09/2015, 19:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan Nasrudin menjelaskan bakal meminta keterangan lebih lanjut guru serta Kepala Sekolah SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara terkait tewasnya siswa kelas 2, NA (8) yang diduga dipukul dan ditendang oleh teman sekelasnya, R (8).

Rencananya pertemuan akan dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Gatot Subroto, Senin (21/9/2015) mendatang.

"Kami memanggil guru dan kepala sekolah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelalaian. Kemudian bagaimana manajemen kepala sekolah sebagai penanggungjawab sekolah berperan dalam hal ini," kata Nasrudin, di Mapolres Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2015).

Keterangan guru dan kepala sekolah sangat penting, mengingat perkelahian antara NA dan R dilakukan di dalam sekolah saat kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung. Peristiwa ini, kata dia, membuktikan tidak adanya pengawasan dari tenaga pendidik.

Nasrudin mengaku instansinya telah menanyakan peristiwa ini kepada kepala sekolah dan guru terkait. "Tapi ya belum ada informasi yang detail. Hasil autopsi juga belum ketahuan apakah luka memar di kepala bagian belakang NA itu karena dipukul atau jatuh," kata Nasrudin.

Jika memang kepala sekolah dan guru terbukti lalai membiarkan perkelahian NA dan R terjadi, sanksi berat menunggu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, pihak terkait dapat menerima sanksi berjenjang.

"Mulai dari tidak menerima tunjangan kinerja daerah (TKD), mutasi, penurunan pangkat, dan pemberhentian jabatan khusus bagi kepala sekolah," kata Nasrudin.

Tewasnya NA berawal dari saling ejek yang mengakibatkan perkelahian dengan R. R diduga memukul dan menendang NA hingga terjadi memar di kepala bagian belakang. NA meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jumat (18/9/2015) kemarin dan telah dimakamkan di TPU Bungur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Polisi telah memeriksa tujuh saksi perihal peristiwa ini. Kedua keluarga sepakat berdamai sebelum dilakukan proses diversi (musyawarah) oleh pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com