Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terbukti Lalai, Kepala SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Terancam Dicopot

Kompas.com - 21/09/2015, 11:34 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menindak tegas pendidik yang lalai menjalankan tugasnya, termasuk soal kasus kematian NA (8) yang berkelahi dengan temannya saat jam pelajaran di SDN 07 Pagi Kebayoran Lama, Jumat (18/9/2015).

"Sudah jadi komitmen Dinas Pendidikan, siapa pun yang terbukti melakukan kelalalian, khususnya kepala sekolah, maka sanksi kepala sekolah akan diberhentikan," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Sopan Adrianto, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Sopan melanjutkan, kepala sekolah merupakan jabatan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan kepada guru. Dengan demikian, Dinas Pendidikan memiliki wewenang untuk memberhentikan jika terjadi kelalaian.

"Kami juga akan telusuri dengan PP 53, apakah PNS itu dilanggar di situ," kata Sopan.

Kewenangan penuh di sekolah berada di tangan kepala sekolah. Namun, ketika peristiwa tersebut dalam kegiatan proses belajar mengajar, tidak menutup kemungkinan akan ditelusuri peran dari guru saat itu.

"Kenapa sampai peristiwa tersebut terjadi sehingga guru tersebut tidak bisa mengetahui kejadian tersebut," kata Sopan.

Maka, lanjut Sopan, Dinas Pendidikan akan menyiapkan sejumlah sanksi jika keduanya terbukti lalai. Sebab, tugas guru yakni membimbing, mengajar, dan mengarahkan murid. "Kalau ini terlepas, berarti kan sebuah kelalaian," kata Sopan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com