Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Ada Banyak Cara Rekatkan Perbedaan

Kompas.com - 22/09/2015, 19:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid menyebut Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Namun, keberagaman tersebut seringkali menjadikan masyarakat terkotak-kotak.

"Ada banyak hal yang menjadikan sekat karena ketidakpahaman. Kebanyakan adalah pesan negatif yang disampaikan," ujar Yenny dalam seminar bertajuk gerakan sosial rayakan perbedaan yang digelar Group of Digital Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Pesan negatif yang dimaksud adalah perbedaan-perbedaan yang dimiliki masyarakat, seperti Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

Yenny mencontohkan pengalamannya saat ia bertemu kelompok masyarakat yang berbeda agama. Mereka tidak mau berjabat tangan dengan orang lain yang memiliki perbedaan agama.

Menurut Yenny, hal tersebut terjadi karena desain sistem sosial yang ada di masyarakat. Secara tidak sadar, sistem sosial tersebut membuat masyarakat hanya nyaman dengan lingkungan sekitarnya. (Baca: "Aku Gemas Kakak, Orang-orang di Daerahku Enggak Mau Bergerak")

Sehingga, kata dia, hal itu memunculkan sekat-sekat di antara masyarakat. Yenny menyebut perbedaan dan sekat-sekat itu dapat direkatkan dengan banyak hal.

"Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merekatkan perbedaan sehingga tidak menjadi sekat yang mengkotak-kotakan Indonesia. Contoh paling gampang, berbuat baik terhadap lingkungan, berpikir baik pada teman-teman," kata Yenny.

Selain itu, lanjut Yenny, masyarakat juga harus selalu berbuat kebaikan dan virus-virus cinta. Sehingga, hal tersebut dapat menjadi kekuatan yang luar biasa bagi Indonesia.

Yenny juga menyarankan masyarakat untuk melakukan travelling. Ada banyak hal yang dapat ditemukan untuk menjadikan masyarakat lebih memahami arti perbedaan.

"Dengan travelling, kita akan bertemu dengan banyak orang dan banyak perspektif. Ada banyak tantangan juga, jika berhasil melewati tantangan tersebut, kita akan menjadi orang yang lebih kuat," tutur Yenny. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com