Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sampai Kiamat Juga Pasti Ada Penyimpangan Dana KJP

Kompas.com - 01/10/2015, 16:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengklaim penyalahgunaan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) semakin berkurang. Meski demikian, ia tak menampik dana KJP akan terus disalahgunakan oleh oknum tertentu. Kini, dana KJP itu sudah tak bisa ditarik secara tunai. 

"Penyimpangan (dana KJP) pasti ada. Sampai kiamat, penyimpangan pasti ada. Tapi, bagaimana penyimpangan itu cepat kami tangkap karena sistem bank ada cash management system," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (1/10/2015).

Basuki mengklaim 97 persen pemegang KJP mampu mengalokasikan dananya dengan baik. Menurut dia, sudah banyak siswa yang mengerti mekanisme serta aturan penggunaan KJP. Sementara itu, 3 persen sisanya merupakan siswa yang masih menyalahgunakan dana KJP untuk membeli telepon seluler, pulsa, jam tangan, dan lain-lain.

"Yang tidak tepat itu kalau beli tas, tetapi habis itu dijual lagi. Harus dicabut kalau ada kasus itu," kata Basuki. 

Salah satu toko buku yang telah bekerja sama dengan Pemprov DKI adalah toko buku Gramedia. Di sana, warga tidak bisa membeli barang lain selain perlengkapan sekolah. Selain itu, toko buku juga sudah menempel stiker peringatan bagi pengguna KJP.

Sistem transaksi non-tunai melalui KJP yang diklaim berhasil oleh Basuki ini akan dilanjutkan untuk program selanjutnya. Program ini terkait penyaluran bantuan sosial kepada warga kurang mampu. Basuki tak akan lagi menyalurkan bantuan berupa makanan kepada warga kurang mampu maupun korban bencana. Sebab, hal tersebut rawan disalahgunakan.

"Saya dorong warga ekonomi susah harus punya rekening bank karena akan menolong, seperti penyaluran bantuan atau naik bus gratis. Persentase KJP 97 persen itu menurut saya sudah berhasil. Itu sudah bagus banget," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com