Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pengacaranya, Lulung Mengaku Tak Capek Bolak-balik Dipanggil Bareskrim

Kompas.com - 05/10/2015, 13:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana membantah jika pemanggilannya oleh Badan Reserse Kriminal Polri telah mengganggu aktivitasnya. Dia mengaku rela memenuhi semua pemanggilan demi menjalankan kewajiban.

"Enggak mengganggu, kan kewajiban kita sebagai masyarakat jika dipanggil kita harus hadir dan memenuhi. Itu kan panggilan hukum. Saya sebagai saksi kasus UPS untuk Alex Usman," ujar pria yang akrab disapa Lulung di Gedung DPRD DKI, Senin (5/10/2015).

Lulung berjanji akan bersikap kooperatif selama kasus ini bergulir. Dia tidak ingin berburuk sangka kepada polisi yang memanggil dia berkali-kali. (Baca: Kliennya Bolak-balik Diperiksa Polisi, Pengacara Lulung Mengeluh)

Sebab, dia yakin keterangannya masih dibutuhkan dalam kasus UPS ini. Dia juga menjelaskan soal kemungkinannya hadir menjadi saksi dalam persidangan Alex Usman kelak.

Lulung mengatakan, dia mau menjadi saksi dalam persidangan jika dibutuhkan. "Saya berpikirnya rasional saja. Polisi butuh keterangan kita sebagai saksi yang kemungkinan nanti saya bisa dihadiri di pengadilan yang tersangka Pak Alex Usman. Jadi, saya kooperatif saja," ujar Lulung.

Sebelumnya, Lulung telah menjalani pemeriksaan untuk ketiga kalinya di Badan Reserse Kriminal Polri, Kamis (1/10/2015).

Kuasa hukum Lulung, Razman Arif Nasution, menilai, pemeriksaan penyidik Bareskrim yang berulang-ulang telah mengganggu kinerja kliennya tersebut.

"Kami berharap proses pemeriksaan sesuai penegakan hukum, bagaimana cepat dan tidak membuat orang tersandera. Kami berharap, karena sudah tiga kali, segeralah mem-publish, mengumumkan siapa tersangkanya, kalau ada tersangka baru. Tetapi, kalau tidak, ya berhenti," ujar Razman saat mendampingi Lulung di Gedung Bareskrim Polri, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com