Pria yang akrab disapa Kak Seto ini menilai sejauh ini belum ada sanksi yang tegas terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Ia kemudian menyontohkan beberapa kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terkatung-katung.
"Lihat saja kasus Angeline mentah, JIS (Jakarta International School) mengambang, apalagi di tempat-tempat lain," ujar dia.
Menurut Seto, hal ini dapat menjadi preseden buruk. Karena itu, ia meminta agar semua pihak mengawal kasus-kasus kejahatan seksual terhadap anak hingga tuntas.
"Harus tegas dan betul-betul dikawal oleh semua pihak. Media juga harus mengkritisi seperti kenapa kasus Angeline masih mengambang. Kalau beberapa kasus lagi masih mengambang, maka tidak akan ada efek jera bagi pelaku. Predator seksual masih ganas di beberapa tempat," pungkasnya.