Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Pasar Lontar Tanah Abang Menanti Arahan Pemerintah

Kompas.com - 12/10/2015, 12:42 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca kebakaran yang menghanguskan sejumlah kios di Pasar Lontar, Tanah Abang, aktivitas jual beli masih belum normal. Sebab, pedagang belum mendapat informasi mengenai tempat mereka akan berjualan.

"Kita menunggu arahan pemerintah saja, belum ada info atau sosialisasi tempat pengganti buat jualan sementara," kata Meldi, salah satu pedagang sayur-mayur saat ditemui Kompas.com di Pasar Lontar, Senin (12/10/2015). (Baca: Warga Mengais Puing Sisa Kebakaran Pasar Lontar)

Karena belum ada kejelasan, Meldi pun berinisiatif untuk membangun kios sementara di atas kios lamanya yang terbakar. Beberapa pedagang lain pun tampak membersihkan kios mereka yang terbakar untuk dijadikan tempat sementara berjualan.

"Baru kali ini kebakaran, kita jadi serba enggak pasti juga mau gimana. Tetapi ya harus tetap usaha," ucap Meldi. (Baca: Ahok Bantah Sengaja Bakar Pasar Lontar demi Bangun Rusun)

Sementara itu, pihak PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Lontar siang ini baru akan mengumpulkan para pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Menurut salah satu pedagang, pertemuan itu bertujuan untuk memutuskan masa depan Pasar Lontar.

"Baru siang ini katanya (Pasar Jaya) bakal kumpul sama semua pedagang yang kiosnya terbakar. Nanti baru akan kita musyawarahkan pasar ini gimana, mau direnovasi sendiri apa gimana," kata Haryo, pedagang kentang yang ditemui di pasar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com