Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhatan Orangtua Murid SD yang Digebuki Temannya Dianggap Pencemaran Nama Baik

Kompas.com - 19/10/2015, 20:38 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Wakil Kepala SD Tunas Mulia Montessori, Junita Manurung, melaporkan orangtua ASP (6), Yessi Caroline, atas tuduhan pencemaran nama baik. ASP adalah murid kelas 1 SD yang digebuki oleh teman sekolahnya, M (6), hingga sampai harus diopname di rumah sakit sebulan yang lalu.

"Betul, kami resmi melaporkan Ibu Yessi karena postingan-nya di Facebook mencemarkan nama baik kami," kata Junita melalui keterangannya kepada media, Senin (19/10/2015).

Menurut Junita, Yessi dengan sengaja menghina SD Tunas Mulia Montessori dengan menulis status di Facebook tentang keadaan ASP yang menderita luka serius setelah digebuki oleh M beberapa kali di sekolah. Junita pun membawa print out bukti status yang ditulis oleh Yessi di hadapan media.

Secara terpisah, Yessi mengaku dia tidak memiliki niat apa pun, bahkan untuk menjelek-jelekkan nama baik sekolah ASP. Menurut Yessi, itu hanya luapan kesedihan seorang ibu yang melihat anaknya yang selalu menjerit tiap malam karena kesakitan habis digebuki oleh M.

"Di status saya, tidak ada sebut nama, tidak ada sebut nama sekolah, tidak menyinggung siapa-siapa. Saya cuma tulis itu karena saya sedih dengan kondisi anak saya yang seperti itu dan saya tidak bisa cerita ke siapa-siapa," tutur Yessi saat ditemui, Minggu malam.

Tulisan Yessi yang dimuat di akun Facebook miliknya cukup panjang. Yessi mengungkapkan, anaknya mengalami luka psikis lebih parah ketimbang luka fisik. Hal itu terjadi akibat M menggebuki ASP sehingga ASP kini jadi depresi berat hingga trauma dan belum mau masuk ke sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com