Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Hidup Layak 2015 di DKI Jakarta Ditetapkan Rp 2,98 Juta

Kompas.com - 24/10/2015, 08:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengupahan DKI Jakarta telah menetapkan nilai kebutuhan hidup layak (KHL) 2015 mencapai Rp 2,98 juta.

Nilai tersebut meningkat 14,2 persen dibanding dengan KHL tahun lalu yang mencapai Rp 2,53 Juta.

KHL nantinya akan menjadi acuan dalam penentuan besaran upah minimum provinsi (UMP) 2016. Saat ini, UMP di DKI Jakarta mencapai Rp 2,7 Juta.

“Kita sudah sepakat menetapkan besaran KHL 2015 sebesar Rp 2,98 Juta," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Priyono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Dewan Pengupahan DKI Jakarta terdiri atas unsur pemerintah, pengusaha, dan buruh. Menurut Priyono, sempat terjadi perdebatan dalam penentuan besaran KHL.

"Ya kalau ada perdebatan dalam penetapan besaran KHL 2015, itu kan dinamika dalam pengambilan keputusan saja,” ujar dia.

Menurut Priyono, tidak ada penambahan item pada KHL 2015 dibanding tahun sebelumnya.

Ia menyebut adanya kenaikan besaran lebih disebabkan karena adanya peningkatan kualitas teehadap beberapa item.

"Jadi meski tak bertambah itemnya, dalam kualitas, item KHL tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu," pungkasnya.

Pada 2012 KHL ditetapkan sebesar Rp 1,4 juta dengan UMP sebesar Rp Rp 1,5 juta, pada 2013 ditetapkan sebesar Rp 1,98 juta dengan UMP Rp 2,2 juta.

Kemudian pada 2014 ditetapkan sebesar Rp 2,2 juta dengan UMP sebesar Rp 2,4 juta, dan pada 2015 ditetapkan sebesar Rp 2,53 juta dengan UMP sebesar Rp 2,7 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com