Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Sampah Bantargebang Mengaku Rugi, Ahok Tak Mau Tahu

Kompas.com - 30/10/2015, 10:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak peduli dengan pengakuan pengelola sampah di Bantargebang yang mengaku rugi.

Menurut Basuki, PT Godang Tua Jaya belum memenuhi kewajibannya yang telah disepakati bersama.

"Saya nggak mau tahu, pokoknya itu hasil temuan BPK, mengatakan mereka harusnya sudah melakukan investasi Rp 700 miliar, dan dia tidak melakukan itu. Hanya habis berapalah itu, saya lupa," kata Ahok, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (30/10/2015).

Karena itu, Ahok pun tetap akan menindaklanjuti pemberian peringatan kepada pengelola tersebut. Surat Peringatan (SP) 1 pun telah diberikan. (Baca: Pengelola Sampah DKI di Bantargebang Mengaku Rugi)

"Dia kerja sama dengan pihak ketiga maka uang tipping fee itu tidak bisa dikasih langsung ke pihak ketiga. Harusnya tetap ke Godang Tua itu."

"Ini temuan BPK, makanya kami perintahkan Dinas untuk kasih SP. Itu tidak dilakukan makanya saya copot Kepala Dinas Kebersihan."

"Saya teken lagi yang baru, baru dikeluarkan SP ada apa ini. Apa yang susah soal swakelola cuma modal alat berat 6-7 biji doang kok," kata Ahok.

Sementara itu, Dinas Kebersihan (Dinsih) DKI Jakarta menyatakan siap mengambil alih Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang saat ini dikelola PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia.

Namun, Pemprov DKI masih memberikan kesempatan kepada dua pengelola tersebut untuk segera memenuhi seluruh kewajibannya hingga 10 Januari 2016.

Beberapa kewajiban para pengelola dalam kerja sama dengan Pemprov DKI, antara lain, membangun pengelolaan sampah berteknologi gasifikasi, landfill, dan anaerobic digestion (galvad) serta menjual listrik juga kompos. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com