Dari pantauan Kompas.com, razia oleh Dinas Perhubungan DKI, polisi, Garnisun TNI, dan aparat Satpol PP itu tidak hanya menyasar angkutan umum, tetapi juga menyasar pedagang kaki lima.
Di sela petugas Dishub merazia bus dan angkutan, petugas Satpol PP mencari para PKL. Benar saja di dalam terminal itu didapati PKL yang berjualan di trotoar dan kolong jembatan transjakarta.
PKL yang berjualan itu beragam, mulai dari pedagang buah sampai pedagang minuman yang menggelar gerobak, peti kayu, dan meja-meja kayu.
Satpol PP langsung mengangkat peti kayu dan meja PKL. Sebagian PKL yang penjualnya rata-rata ibu-ibu itu kaget dengan kemunculan petugas. Ada yang memohon-mohon supaya lapaknya tidak disita.
Malang bagi Sumarni (41), pedagang buah di dalam terminal ini. Satu peti buah miliknya yang berisi buah berbagai jenis senilai Rp 200.000 diangkut Satpol PP. Sumarni cuma terbengong lesu sambil duduk menatap petugas yang merazia.
"Pasrah saja mau gimana. Dari 20 tahun saya jualan buah di sini, baru kali ini kena. Sebelumnya enggak," kata Sumarni kepada wartawan, Senin siang.
Ia tak tahu apakah petugas akan mengembalikan dagangannya. Namun, ia pasrah kalau memang itu disita petugas.
Sementara itu, pedagang lain yang juga seorang wanita terlihat gigih menghalau petugas. Ia menepis tangan petugas Satpol PP yang hendak mengambil gerobak minumannya.
"Jangan diambil, saya beresin sendiri," ujarnya dengan wajah panik.
Petugas pun tak bisa berbuat banyak karena wanita itu gigih menyelamatkan dagangannya.
Beberapa rekan pedagang akhirnya datang untuk membantu wanita itu mengangkat gerobak jualannya yang berisi jajanan minuman dan rokok itu.
Ada lebih dari lima PKL yang terlihat berdagang sembarangan.
"Kita tahu dagang di terminal salah. Tapi, saya cuma orang kecil," ujarnya sambil membereskan dagangannya.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Teguh Hendrawan mengatakan, penertiban ini menyasar semua masalah ketertiban di dalam terminal dan sekitarnya.
"Kita fokus yang jelas izin trayek termasuk pengandangan dan penilangan," ujar Teguh.
Razia ini berlangsung dengan keliling DKI, mulai dari Pelabuhan Kapal Kali Adem, Jakarta Utara, dan kawasan Kampung Rambutan serta wilayah DKI lainnya.
"Pengawasan ini kita akan lakukan di seluruh DKI. Ada 29 titik krusial di DKI yang kita akan floting anggota untuk menertibkan," ujar Teguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.