Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Balita di Duren Sawit Kurang Gizi, Dinkes Jaktim Bantu Pembuatan BPJS

Kompas.com - 10/11/2015, 15:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sofyan Eka Prasetyo, bocah berusia tiga tahun itu, menangis dalam gendongan ibunya.

Bocah warga RT 01 RW 07 Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, itu dibawa ke rumah sakit karena masalah kekurangan gizi.

Ditemui dalam perawatan di RS Islam Pondok Kopi, Selasa (10/11/2015), Sofyan menangis dalam pelukan Ester (46), sang ibunda. Bocah ini merengek meminta pulang.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, Sofyan tak bisa makan. Berat badannya merosot hingga dia jatuh sakit.

"Akhirnya, kemarin dibawa oleh pihak kelurahan ke sini. Saya sudah berusaha rawat, tetapi anaknya enggak mau makan," kata Ester.

Meski anaknya mengalami kurang gizi, Ester mengatakan bahwa Sofyan lahir secara normal. Namun, karena kurang mendapatkan gizi, bocah yang seharusnya memiliki berat badan minimal 14 kilogram itu saat ini hanya berbobot 11 kilogram.

Ester mengatakan, asupan makan yang diberikan kepada anaknya memang terbatas. Sebab, kondisi ekonominya juga terimpit.

Ester yang baru masuk bekerja sebagai pekerja di salah satu laundry harus berhenti karena anaknya sakit, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp 500.000.

"Makan apa adanya. Kita juga tidurnya di lantai," ujar Ester.

Belum lagi dia mesti membiayai anak pertama yang sekolah. Ia mengakui, keadaan Sofyan kadang tidak terpantau baik.

Sebab, ketika dulu ia atau suami bekerja, anaknya kurang mendapat perhatian. Kini, kondisi Sofyan dalam perawatan di rumah sakit untuk pemulihan.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan mengatakan, kondisi Sofyan masuk dalam kategori kurang gizi.

"Sofyan kalau dibilang gizi buruk tidak, tetapi gizi kurang," ujar Iwan saat meninjau bocah tersebut.

Menurut dia, Sofyan memang sempat mendapat pelayanan di posyandu. Saat itu, kesehatannya terus dipantau.

Namun, dua bulan belakangan, orangtua Sofyan tidak membawa lagi anaknya untuk memeriksa kesehatan.

"Jadi, tidak terpantau kesehatannya sehingga kondisi agak lemah makanya dibawa ke rumah sakit," ujar Iwan.

Menurut Iwan, biaya pemulihan Sofyan akan ditanggung pemerintah dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Pihaknya akan membantu pengurusan pembuatan BPJS Kesehatan karena orangtua bocah itu belum memilikinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com