Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Akan Tagih Paksa Penunggak Pajak di Tamansari

Kompas.com - 17/11/2015, 20:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 48 wajib pajak kategori besar atau bertarif 0,3 persen yang menunggak pajak di Kecamatan Tamansari. Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Tamansari akan menagih paksa para penunggak tersebut.

"Ada 48 wajib pajak yang menunggak, kami akan melakukan penagihan secara paksa. Kami beri tenggat waktu dalam seminggu ini," ujar Kasubag Tata Usaha UPPD Tamansari, Romy Fahrizal, saat ditemui Warta Kota di kantornya pada Selasa (17/11/2015).

Romy menjelaskan pihaknya memberikan waktu batas akhir pada Jumat (20/11/2015) bagi penunggak wajab untuk membayar. Kalau hal tersebut juga tak diindahkan maka 48 wajib pajak ini akan dipasangi stiker.

"Stiker bertuliskan penunggak pajak akan kami tempel nantinya ke para wajib pajak tersebut. Ini bertujuan untuk membuat shock terapy supaya mereka malu," ucap Romy.

Romy juga menambahkan jajarannya sudah melakukan door to door kepada para penunggak pajak itu. Pihaknya mengirimkan surat berkali - kali, namun para wajib pajak tersebut tetap saja membandel.

"Sudah kami peringati, tapi mereka anggap enteng persoalan ini," ungkapnya.

Romy menuturkan dari 48 yang menunggak pajak tersebut terdiri dari beberapa perusahaan. Di antaranya bergerak di bidang jasa, elektronik, dan hotel.

"Stiker yang kami tempel ke beberapa perusahaan ini, satu stiker satu objek. Berukuran 1 meter kali 1 meter stikernya," ungkapnya.

Romy menyatakan akan memberikan surat peringatan sebanyak 3 kali kepada penunggak pajak tersebut jikalau keukeuh tak membayar juga. Kemudian dipasangi stiker lalu dilimpahkan laporannya ke Suku Dinas Perpajakan Jakarta Barat.

"Sesuai UUD nomor 19 tentang penagihan pajak paksa tahun 2000, kalau tetap tak membayar juga, ancaman hukumannya sita lelang," kata Romy. (Andika Panduwinata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com