Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Pariwisata Jakarta Nilai Evaluasi Anggaran Bukan Tugas Gubernur

Kompas.com - 20/11/2015, 17:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Purba Hutapea senang dengan langkah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang mengevaluasi seluruh anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.

Meskipun demikian, kata Purba, itu bukanlah tugas Gubernur.

"Saya pribadi setuju dan sangat mendukung yang seperti ini. Sesungguhnya itu kan bukan tugas Gubernur, cukup TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) saja," ujar Purba di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Terlebih lagi, evaluasi tersebut dilakukan hingga tengah malam. Purba menilai wajar hal tersebut. Sebab, Ahok juga mengevaluasi UPT di bawah SKPD tersebut. Dia mencontohkan 12 UPT di bawah Dinas Pariwisata yang ikut dievaluasi Ahok. (Baca: Ini Alasan Anggaran Dinas Pariwisata DKI Banyak Dipotong)

"Jadi luas benar. Saya saja membawahi 12 UPT yang dulunya 22. Ada UPT Kawasan Kota Tua, Situ Babakan, Museum Seni, Kesejarahan, Museum Bahari, TIM, semua ada 12 sekarang," ujar dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bakal bekerja lembur hingga hari Minggu (22/11/2015) mendatang. Kerja lembur bersama pejabat SKPD DKI itu untuk memangkas anggaran-anggaran yang bukan skala prioritas.

"Ini anggaran harus saya pelototin, tadi malam saja (rapat) sampai jam 12 (dini hari) lewat, seharian kemarin," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (19/11/2015). (Baca: Ahok Pangkas Anggaran Kegiatan "Enggak Pantas" Dinas Pariwisata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com