Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Nilai Kesulitan Ekonomi Menjadi Celah Masuknya Radikalisme

Kompas.com - 23/11/2015, 15:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubenur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat, salah satu faktor yang menjadikan seseorang radikal adalah permasalahan ekonomi.

Dalam kondisi perekonomian yang sulit, seseorang cenderung mudah dipengaruhi ideologi radikal. (Baca: Bahaya Radikalisme)

"Banyak faktor, salah satunya juga ekonomi. (Akhirnya) jadi mudah merekrut orang yang miskin untuk dididik jadi orang yang radikal," kata Djarot saat membuka sekolah agama dan bina damai di Wisma Samadi, Jalan Dermaga No 6, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (23/11/2015).

Sekolah agama dan bina damai tersebut mengangkat tema "Meneguhkan Kembali Komitmen Kebangsaan Melalui Kerukunan Umat Beragama".

Djarot pun mengakui bahwa kesulitan ekonomi masih terjadi karena pembangunan yang belum merata.

"Motif itu yang jadi pemicu, ditumpangi masalah agama atau suku padahal yang sebenarnya ketimpangan ekonomi," sambung Djarot.

Atas dasar itu, Djarot mengingatkan tanggung jawab pemerintah dalam mencegah ancaman radikalisasi berkembang di masyarakat.

Perkembangan medsos jadi tantangan

Ia juga menilai, perkembangan media sosial dan digital menjadi tantangan dalam kehidupan bernegara saat ini.

Arus informasi yang berkembang luas rawan dimaanfaatkan pihak tertentu untuk menyebarkan paham radikalisme. (Baca: BNPT Gandeng Para Kyai Seluruh Jember untuk Cegah Radikalisme)

"Artinya tantangan anak cucu kita itu jauh lebih berat. Karena itu, maka yang perlu kita lakukan bersama adalah membangun pondasi yang kuat, perbanyak kader lintas generasi," ujar Djarot.

Ia pun berharap sekolah agama dan bina damai semacam ini bisa mengambil peran untuk mencegah penyebaran radikalisme.

"Sehingga di sekolah ini jangan berhenti di sini saja, enggak boleh. Harusnya diturunkan nilai-nilai seperti ini masuk pada level anak usia emas. Mulai dari Paud, TK, SMP, SMA dan seterusnya," sambung Djarot.

Adapun tujuan diadakannya sekolah Sabda tersebut agar dapat menciptakan kader perdamaian. (Baca: PBNU Didesak untuk Cegah Penyebaran Ideologi Radikalisme)

Sekolah Agama dan Sabda ini digelar dengan tujuan menciptakan rasa persaudaraan di tengah kehidupan masyarakat ibu kota.

Sejumlah tokoh yang hadir yakni Wakil Uskup Agung Jakarta Romo Samuel Pangestu, Ketua FKUB DKI Jakarta, KH Ahmad Syafi'I Mufid, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com