Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCJ: Pembangunan "Flyover" di Pelintasan Sebidang Tak Butuh Waktu Lama

Kompas.com - 30/11/2015, 14:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila menyatakan siap bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI dalam hal upaya penghilangan pelintasan sebidang di Jakarta.

Ia menyebutkan, asalkan ada koordinasi yang baik, pembangunan jalan layang ataupun terowongan di pelintasan sebidang tidak membutuhkan waktu lama.

"Kalau melihat (pembangunan) underpass di Pramuka, Senen, Bogor, dan Kemayoran, itu rata-rata hanya delapan bulan," kata Fadhila di Stasiun Tebet, Senin (30/11/2015).

Fadhila mengatakan, pembangunan jalan layang atau terowongan di pelintasan sebidang tidak perlu sampai menghentikan perjalanan kereta. Menurut dia, secara teknis, hal tersebut dapat dilakukan.

"Ini karena kereta jadwalnya jelas. Kalau kecepatannya dikurangin, mungkin iya, tetapi tidak sampai menghentikan perjalanan," ujar dia.

Fadhila kemudian mencontohkan pembangunan terowongan di Jalan Pramuka, Pasar Senen, dan Kemayoran, ataupun jalan layang di Tebet dan Kalibata. Ia menyebut, semua infrastruktur itu dibangun tanpa mengurangi jumlah perjalanan kereta.

"Itu semua yang bikin pemda. Kontraktornya dari mereka, bangunnya berkoordinasi dengan PT KAI, dan tidak menghentikan perjalanan kereta," pungkasnya.

Saran agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun jalan layang ataupun terowongan di pelintasan-pelintasan sebidang disampaikan untuk mencegah kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta.

Seperti yang banyak diketahui, kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta di pelintasan sebidang sudah kerap terjadi. Yang terbaru adalah kecelakaan antara KRL commuter line dan bus transjakarta di Jalan Panjang, Jakarta Barat, Sabtu (28/11/2015).

Kompas TV Bus Transjakarta Tabrak Kereta, Sopir Jadi Tersangka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com