JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola PT Pembangunan Jaya Ancol bersama dengan BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah), Lingkungan Hidup Jakarta Utara, dan Kementerian Kelautan mengambil sampel air di Laut Jakarta pada Selasa (1/12/2015). Hal itu terkait dengan kematian puluhan ribu ikan di Pantai Ancol.
"Tadi kami mengambil sampel air di Laut Jakarta dari tiga titik lokasi," ujar Rika Lestari, Manager Coorporation Communication PT Pembangunan Jaya Ancol, saat ditemui di lokasi pada Selasa.
Rika menjelaskan, tiga titik itu adalah wilayah perairan dangkal di Pantai Ancol, perairan berkedalaman 10 meter di kawasan Kapuk, dan perairan berkedalaman 50 meter di Muara Angke.
"Rencananya, kami akan melakukan pengambilan sampel dari 9-10 titik lokasi. Namun, untuk sekarang kami baru melakukannya di tiga lokasi tersebut," ujar Rika.
Wanita berkerudung itu pun mengatakan bahwa kerja sama ini akan terus berlanjut.
"Ini to be continue kerja samanya dan akan berlangsung sampai hasil penelitian sampel tersebut keluar," ujar Rika.
Rika mengungkapkan, nantinya hasil penelitian itu akan dikoordinasikan dengan bagian penelitian dan pengembangan di Kementerian Kelautan.
"Harapannya nanti bisa jadi bentuk informasi yang komprehensif. Enggak hanya versi Ancol, enggak hanya versi BPLHD, enggak hanya satu-satu lembaga, tetapi integrated," ujar Rika.
Sebelumnya, sekitar 750 kilogram ikan mati di sepanjang Pantai Ancol, Jakarta Utara, pada Senin (30/11/2015) lalu. Namun, kini, menurut pantauan Kompas.com, jumlah bangkai-bangkai ikan tersebut telah berkurang.