Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Bermain dan Membaca di RPTRA Kembangan

Kompas.com - 04/12/2015, 12:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kembangan, Jakarta Barat, menjadi tempat favorit warga sekitar untuk berkumpul, bermain, bahkan sekadar beristirahat dari kegiatannya sehari-hari.

Taman yang dibuka pukul 07.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB setiap harinya ini ramai dikunjungi saat pagi dan sore hari, terutama oleh anak-anak.

RPTRA Kembangan berlokasi tepat di belakang perumahan Permata Puri Media yang letaknya di seberang Kantor Wali Kota Jakarta Barat.

Sekilas pandang, taman ini dikelilingi oleh berbagai macam pohon dan tanaman yang rindang dan terawat karena setiap hari selalu disiram oleh penjaga taman.

Dari pintu masuk RPTRA Kembangan, juga langsung terlihat beberapa permainan yang selalu menjadi incaran anak kecil, yaitu ayunan, perosotan, serta jungkat-jungkit.

Meski biasanya RPTRA sepi pada siang hari, Kompas.com masih menemui beberapa anak kecil yang ditemani orangtuanya bermain di sana.

"Ini kebetulan anak saya baru pulang les, tempat lesnya dekat sini, jadi sekalian main saja," kata Suti (34), seorang pengunjung yang datang bersama anak perempuannya.

Suti mengaku jarak rumahnya dengan taman itu cukup jauh. Namun, di dekat rumahnya, tidak ada taman yang seperti RPTRA Kembangan.

Ketika ada waktu kosong, Suti memilih untuk mengajak anaknya bermain ke RPTRA Kembangan ketimbang ke mal.

"Di sini bisa main-main, enak suasananya. Daripada ke mal kan sumpek, ke sini saja," tutur Suti.

Perpustakaan

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) RPTRA Kembangan, Rika (32), menyebutkan, pengunjung sangat ramai pada hari Sabtu dan Minggu.

Andri Donnal Putera Tampak susunan buku di perpustakaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (4/12/2015).
Tidak hanya menikmati permainan yang ada di sana, pengunjung juga sering masuk ke perpustakaan yang letaknya tidak jauh dari lapangan sepakbola di belakang RPTRA.

Di perpustakaan itu, bukunya cukup beragam. Mulai dari buku bergambar untuk anak kecil hingga buku untuk orang dewasa seperti novel disediakan di sana.

Saking ramainya yang berkunjung ke perpustakaan, Rika dan tiga petugas PPSU lainnya sampai harus selalu merapikan buku di perpustakaan menjelang jam tutupnya RPTRA.

"Diberesin mah setiap hari, selalu berantakan. Bagus berarti banyak yang baca hehehe," ujar Rika.

Biasanya saat anak-anak bermain, orangtua membaca buku koleksi perpustakaan itu. Koleksi bukunya memang beragam, dari fiksi hingga nonfiksi.

Saking ramainya RPTRA pada hari Sabtu dan Minggu, anak-anak yang datang harus berganti-gantian menjajal permainan di sana.

Bahkan, sesekali, mereka berebut untuk menaiki ayunan dan permainan lainnya. "Sering itu rebutan mainan. Harus ganti-gantian, biar yang lain kebagian," ucap Rika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com