Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ini RSUD Koja Apa Pasar Kramat Jati?

Kompas.com - 04/12/2015, 15:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan pengalamannya bersama mantan Gubernur DKI, Joko Widodo dalam membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) Koja kepada Menteri BUMN Rini Soemarno, di Balai Kota, Jumat (4/12/2015).

Menurut Basuki, birokrasi RSUD Koja terdahulu sangat berbelit. Bahkan, pasien harus menunggu lama jika ingin menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). 

"Dulu saya diminta Pak Jokowi untuk cek RSUD Koja sekitar Oktober 2012. Pas ke sana, saya kaget ini RSUD Koja apa Pasar Kramat Jati," kata Basuki. 

Menurut Basuki, kondisi RSUD Koja saat itu tidak laik untuk disebut rumah sakit. Perlu ada penambahan tempat tidur dan rumah sakit di sana.

Saat itu, pengurus RSUD mengatakan harus melakukan detail engineering design (DED) terlebih dahulu untuk membangun rumah sakit baru di RSUD Koja.

Tahun 2014 baru bisa dilelang dan rampung diperkirakan awal tahun 2016.

"Itu baru bangunannya. Alat kesehatan juga mesti dilelang lagi. Saya tanya, jadi kapan bisa dipakai (rumah sakit yang baru. Dia bilang, tahun 2017, Pak," kata Basuki.

Basuki kaget mendengar itu. Dia pun membatalkan DED dan meminta pembangunan rumah sakit dilakukan dengan desain rancang bangun. Namun saat itu, dokumen rancang bangun belum tersedia di DKI.

Kemudian, Basuki meminta bantuan Kuntoro Mangkusubroto yang saat itu menjabat sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UK4).

Kuntoro lantas menindaklanjuti aduan Basuki dengan menelepon Agus Rahardjo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

"Pak Kuntoro telepon Pak Agus begini, 'pokoknya lo beresin ya dua bulan. Si Ahok yang minta'. Jadi RS Koja yang baru dibangun dengan desain lelang rancang bangun," kata Basuki.

Pemenang lelang pembangunan RSUD Koja adalah salah satu perusahaan BUMN terbaik. Hasilnya, 2 tahun 8 bulan, rumah sakit itu sudah beroperasi.

Basuki mengaku sempat khawatir gedung baru RSUD Koja jelek akibat rancang bangun. Ternyata setelah ditinjau, gedung baru RSUD Koja berstandar seperti RS swasta lain.

"Saya berani klaim, RSUD Koja ini adalah rumah sakit bebas dari antibiotik. Ruang operasinya dan sistem sirkulasinya hebat dibanding rumah sakit lain di Indonesia. RSUD Koja juga rumah sakit pendidikan terbaik di Indonesia, banyak CCTV, tidak ada antrean lebih dari 15 detik," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com