Hari ini, sidang berlanjut dengan mendengar keterangan saksi dari keluarga Amanda yaitu Siswono Nugroho (ayah Amanda), Evelin Sandra Dewi (ibu Amanda), dan Selviani (adik Amanda).
Siswono menjadi saksi pertama yang memberi kesaksian dalam persidangan itu.
Kepada hakim, Siswono bercerita bahwa pada saat kejadian, dia dan keluarganya berada di STC untuk menunggunya sedang bekerja.
"Saya kebetulan sedang ada pekerjaan di STC. Rencananya, istri dan anak-anak saya menunggu di sana supaya setelah selesai, kami pergi makan bersama lalu pulang," ujar Siswono kepada hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Selasa (8/12/2015).
Siswono mengatakan, dia sedang bekerja memasang instalasi listrik di salah satu toko di mal tersebut. Tokonya berada satu lantai dengan lokasi tewasnya Amanda.
Siswono bercerita, tiba-tiba dia mendengar suara tangisan anaknya, Selviany.
"Saya dengar anak saya nangis, nangisnya beda bukan nangis minta sesuatu tapi nangis shock," ujar Siswono.
Siswono langsung menghampiri tempat istri dan anaknya duduk. Dia melihat Amanda sudah tergeletak tak sadarkan diri.
Siswono mengatakan beberapa orang sempat menyarankan dia untuk membacakan ayat-ayat Alquran.
"Karena awalnya sempat dikira kesurupan," ujar dia.
Namun, Amanda tidak kunjung sadar. Akhirnya Siswono langsung menggendong Amanda untuk dibawa ke rumah sakit.
Dalam kasus ini, Polisi telah menentukan tersangka. Diketahui, tersangka dari kasus itu yaitu D, kepala teknisi kelistrikan dari pusat belanja tersebut.
Menurut penyidik, D terbukti lalai karena membiarkan aliran listrik berada di tempat yang tidak seharusnya.
Kini status D sudah menjadi terdakwa karena minggu lalu, sidang dakwaan sudah digelar.
Amanda tewas tersengat listrik di pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat pada 10 November 2014 lalu. Saat tersengat listrik, gadis cilik itu tidak mengenakan alas kaki.
Setelah ia tersungkur, orangtuanya baru menyadarinya dan membawanya ke rumah sakit. Namun, nyawa Amanda tak tertolong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.