JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan pengalamannya dimarahi oleh ayahnya, Indra Tjahaja Purnama.
Pasalnya, Basuki enggan menjadi pejabat seperti yang dicita-citakan ayahnya. Bahkan, ia berencana ingin keluar dari Indonesia.
"Saya waktu itu pengin pindah ke Kanada saja, pas pabrik saya ditutup. Ayah saya bilang, 'Tidak boleh, rakyat butuh kamu jadi pejabat,'" kata Basuki saat menerima siswa dari Maarif Institute, di Balai Kota, Senin (21/12/2015).
"Saya bilang, 'Muka kayak minyak babi begini, apa pantas saya jadi pejabat.' Wah, ayah saya langsung marah besar. Dia bilang, 'Satu hari kelak, rakyat akan pilih kamu (Basuki), dan kamu perjuangkan mereka,'" kata Basuki lagi.
Kepada Basuki, ayahnya mengatakan bahwa dirinya memiliki banyak keuntungan untuk bisa menolong warga kurang mampu. Kata ayahnya, Basuki berasal dari keluarga mampu, pengusaha, lulusan S-2, dan lain-lain.
Basuki mengatakan, sang ayah mengajarinya untuk menjadi pejabat, bukan pengusaha.
Sebab, dengan menjadi pejabat, dirinya dapat menolong banyak orang.
"Kalau pengusaha, mereka bisa bantu warga dengan uang terbatas. Kalau jadi pejabat, Anda bisa bantu banyak warga dan tidak pakai uang Anda. Pekerjaan paling mulia bukan pedagang atau pengusaha, melainkan pejabat, dan pedagang nomor ke-6," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.