Mirna tewas seusai meminum es kopi Vietnam di kafe O, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016) lalu.
Polisi juga belum dapat memastikan apakah kematian Mirna karena tindak pembunuhan atau bukan.
"Belum bisa disimpulkan ini pembunuhan atau bukan. Kami masih mencari tahu melalui scientific identification," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri, Selasa (12/1/2016).
Merangkai bukti awal
Sejauh ini, Anton melanjutkan, polisi baru menemukan beberapa bukti. Pertama, zat asing ditemukan di dalam tubuh Mirna.
Mengenai apakah zat itu sianida atau bukan, polisi masih menunggu penyelidikan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Kedua, terdapat luka pada lambung Mirna. Mengenai luka ini, Anton menyebutkan, pihak Puslabfor masih melakukan penyelidikan apakah hal itu disebabkan zat asing tersebut atau bukan.
Polisi juga meneliti sejumlah sampel, antara lain air kopi yang diminum Mirna, air kopi yang diminum pengunjung lain, sedotan yang dipakai Mirna, air liur Mirna, dan muntahannya.
Tim laboratorium forensik masih meneliti kemungkinan dari kesamaan kandungan zat di dalam bukti-bukti dan sampel-sampel itu.
Polisi masih menyelidiki apakah ada zat berjenis sama antara sampel kopi yang diminum Mirna dan yang berada di dalam isi perutnya.
Rekaman CCTV terkait kejadian ini juga telah diamankan. Terakhir, polisi masih mengumpulkan keterangan saksi. Sejauh ini, sudah 10 saksi yang diperiksa. Sebagian besar adalah teman korban.
"Ini semua memerlukan waktu cukup lama. Jika ini pembunuhan, misalnya melalui racun, tersangkanya akan kami kejar," ujar Anton.
Anton mengatakan, dengan metode scientific identification pun, polisi tidak serta-merta mengarah kepada pelaku.
Polisi harus mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu.
Mirna meninggal setelah minum es kopi Vietnam di kafe O, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Ia kejang-kejang dan tak sadarkan diri setelah menyeruput minuman tersebut.
Mirna sempat dibawa ke klinik mal, tetapi nyawanya tak tertolong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.