Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Dikurung, Diana Dikirimi Makanan ke Rumah Menggunakan Galah

Kompas.com - 12/01/2016, 20:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama hampir sepekan, Diana (47) dan keluarganya tak memiliki akses dengan dunia luar. Selama itu pula, mereka terpaksa menggantungkan pasokan makanan untuk keluarganya dari pejabat RT setempat.

Menurut Diana, pasokan makanan diberikan melalui galah (tongkat panjang) berpengait. Tongkat kemudian dijulurkan ke bagian rumah Diana yang tak memiliki atap.

"Makanannya dimasukin dalam plastik," kata Diana saat ditemui di rumahnya di Jalan Taman Kebon Sirih, Kampung Bali, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2016).

Diana merupakan warga yang rumahnya sempat disegel oleh PT Asuransi Jiwasraya. Tak hanya menggembok pagar, Jiwasraya juga diketahui menyegel pintu-pintu maupun jendela di rumah Diana.

Pada pintu dan jendela itu terpasang alarm yang akan berbunyi jika ada orang yang menyentuhnya. Akibatnya, selama hampir sepekan Diana dan keluarganya tidak memiliki akses dengan lingkungan di sekitarnya.

Diana hidup bersama suaminya, Deny (50), dan kedua anaknya, Abigail (5) dan Rout (5). Di rumah yang sama juga tinggal ayah Diana, Azahari Jalin (84), dan satu orang keponakannya, Affi (15).

Setelah semua pintu dan jendela rumah ditutup oleh Jiwasraya, Deny diketahui sempat mencoba keluar dari rumah dengan memanjat atap rumah. Namun, usaha itu berujung tragis.

Sang suami yang hendak memanjat atap garasi dengan atap asbes terperosok jatuh dari ketinggian sekitar 3 meter hingga mengalami patah tangan dan kepala bocor. Kejadian itu terjadi dua hari setelah penyegelan.

"Harusnya yang diinjak kerangkanya, tapi ini asbesnya," ujar Diana.

Saat ini, Deny masih dirawat di tempat yang dirahasiakan. (Baca: Meski Rumahnya Sudah Tidak Digembok, Diana Masih Diselimuti Rasa Takut)

Lurah Kampung Bali Hermansyah mengatakan, ada kesulitan saat proses evakuasi Deny dari dalam rumah. Sebab, saat ini ia dan aparat kepolisian tidak berani membuka segel yang terpasang di pintu dan jendela.

Situasi dipersulit karena kondisi tubuh Deny sangat tidak memungkinkannya melakukan aktivitas fisik yang berat.

"Polisi juga takut-takut karena ini kan masalah hukum. Kalau salah, nanti kita bisa ikut kena," ujar dia.

Untungnya, kata Hermansyah, masih ada celah di sisi atas bagian depan rumah Diana. Lewat celah inilah sebuah keranda dimasukkan ke dalam rumah.

"Deny-nya dimasukin ke situ, terus diangkat ramai-ramai," kata Hermansyah. (Baca: PT Asuransi Jiwasraya Akui Gembok dan Segel Rumah Diana di Tanah Abang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com