Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Rampok Modus Pepet Mobil Beraksi di Tol

Kompas.com - 13/01/2016, 17:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hati-hati bila dicegat mobil tak dikenal di jalan tol. Bisa jadi, mereka adalah pelaku kejahatan yang mengincar Anda.

Misalnya saja kasus yang terjadi di Tol Cikampek Kilometer 2, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2016) dini hari. (Baca juga: Polisi Tembak Perampok Truk Kopi)

Sopir truk boks, Junaedi (32), nyaris jadi korban perampokan dalam kasus tersebut. Saat melaju di tol, Junaedi mendadak dipepet sebuah mobil Avanza yang ditumpangi gerombolan pelaku. 

Pengemudi Avanza tersebut lantas meminta Junaedi untuk menepi. Beberapa pelaku kemudian menghampiri Junaedi dan menuduhnya telah menghamili seseorang.

Junaedi pun kebingungan. Dalam kondisi bingung, Junaedi diserang pelaku lainnya dengan cara diikat.

Ia baru sadar belakangan bahwa pengemudi Avanza yang memepet truknya tersebut adalah kelompok perampok.

Menurut Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Agung, korban lolos ketika pelaku hendak membawa kabur truk korban yang bermuatan pangan senilai Rp 130 juta tersebut.

"Di TKP, yang bersangkutan kemudian berhasil melarikan diri dari kekuasaan pelaku, dan mencari pertolongan ke PJR jalan tol, kemudian dibawa lapor ke kita," kata Agung di Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu (13/1/2016).

Tak lama kemudian, anggota Buser Polres Jakarta Timur yang menerima laporan kasus tersebut kembali ke lokasi kejadian. (Baca: Pura-pura Sedang Razia, Polisi Gadungan Rampok Sopir Truk Ikan )

Saat disusuri kembali, polisi mendapati truk korban dalam penguasaan pelaku pada jarak 1 kilometer dari lokasi kejadian.

"Lalu kita tangkap dua orang, yakni MD dan Ay," ujar Agung.

Dari informasi kedua pelaku, polisi mengetahui adanya tersangka lain dalam kasus tersebut.

Hari itu juga, empat pelaku lainnya, yakni RN, RO, DS, dan R, ditangkap di kawasan Jatinegara.

Polisi juga menangkap AM yang diduga berperan sebagai penadah. Kepada petugas, para pelaku tersebut mengaku telah melancarkan aksi sebanyak tiga kali.

Sasarannya adalah mobil boks yang melaju di tol yang sopirnya seorang diri. "Prinsipnya mobil boks yang jadi incarannya dia," ujar Agung.

Modusnya pun bervariasi. Ada pula modus berteriak dengan mengatakan ada masalah pada ban kendaraan korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com