"Ada banyak ledakan. Yang paling kuat ledakan kedua karena gedung tiba-tiba bergetar, seperti gempa bumi. Kondisi di kantor semua kacau, panik," ujar Ira.
Dia menyebutkan, pegawai Bawaslu sempat mendengar ledakan pertama sekitar pukul 10.00, tetapi tidak terlalu kuat.
Aktivitas sempat terhenti sebentar. Namun, begitu ledakan kedua terjadi, Ira menuturkan, situasi langsung berubah panik karena ada teriakan "ada bom" yang terdengar.
Semua karyawan Bawaslu pun berlarian keluar gedung. Mereka kemudian berlindung di kantin belakang.
"Enggak beberapa lama kemudian, ada mas-mas, ada anak kecil juga, sekitar tiga orang jumlahnya datang masuk ke dalam area gedung. Kakinya sudah berdarah. Mereka teriak 'tolong saya'," ujar Ira.
Namun, mereka kemudian langsung dievakuasi di tempat khusus. Sementara itu, karyawan yang berkumpul kembali mendengar ledakan lanjutan dan suara tembakan sekitar dua kali.
Ledakan terakhir terdengar cukup keras dari arah Rusun Tanah Abang yang tak jauh dari lokasi gedung. "Awalnya, kami disuruh ke rusun itu untuk berlindung, tetapi disuruh kembali lagi ke gedung. Sekarang enggak boleh masuk ke area gedung," tutur Ira.
Aparat kepolisian saat ini banyak mengamankan Gedung Bawaslu. Ira menyebutkan, rentang ledakan satu dengan yang lainnya hanya berkisar 2-3 menit.
"Kejadiannya cepat sekali," kata Ira.