Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

230 Anggota Jemaah Panik karena Batal Berangkat Umrah

Kompas.com - 20/01/2016, 16:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 230 anggota jemaah umrah dari beberapa biro perjalanan yang menumpang pesawat Jet Asia gagal berangkat ke tanah suci, Mekkah, Arab Saudi.

Sedianya, pesawat Jet Asia dengan nomor penerbangan JF 803 itu direncanakan berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 13.00 WIB menuju Jeddah, dan transit di Bangkok.

Namun, dua jam sebelum pemberangkatan, tiba-tiba status di layar general boarding pass menunjukkan "cancel" (batal).

Hal ini kontan membuat para penumpang panik. Mereka langsung berupaya mencari kejelasan dengan mencari petugas Jet Asia. Tidak ada satu pun petugas airline asal Negeri Seribu Pagoda tersebut yang dapat ditemui.

Muklis Pipin Handoko, salah satu anggota jemaah umrah dari Salaka Aturusina Travel mengatakan, dia mendapat informasi dari pihak pengelola bandara bahwa airline ini memang tidak memiliki perwakilan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pihak pengelola bandara mengaku tidak bisa memediasi kedua pihak karena ketiadaan perwakilan tersebut. Mereka menganjurkan agar agen perjalanan berurusan langsung dengan kantor pusat Jet Asia di Jakarta.

"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini, dan menuntut pihak penyelenggara umrah mencarikan penerbangan lain," kata Muklis kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2016).

Sementara itu, Erlan Kallo, penumpang lainnya, menyayangkan lambatnya penanganan masalah dari agen perjalanan.

Setelah didesak, pihak agen perjalanan akhirnya berusaha mencarikan penerbangan lain. Sambil menunggu, para anggota jemaah akan diinapkan di hotel dekat bandara.

"Saya berharap, kami segera diberangkatkan karena sebagian besar anggota jemaah adalah orangtua yang sudah kelelahan. Ini pelajaran berharga bagi agen agen perjalanan untuk tidak menggunakan airline bermasalah, akhirnya yang jadi korban adalah jemaah," kata Erlan yang berangkat dengan istri dan dua saudaranya dari Makassar.

Erlan juga meminta agar Jet Asia bertanggung jawab terhadap nasib para penumpangnya, dan meminta pihak pengelola bandara menjatuhkan sanksi terhadap maskapai tersebut.

Kompas.com masih coba mengontak pihak agen perjalanan dan Jet Asia terkait permasalahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com