Kepala Sekolah TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, Zaenab, bahkan mengaku belum pernah mendengar buku yang disebut memuat paham radikal.
"Kami tidak pernah pakai. Saya justru baru tahu kalau ada buku yang seperti itu," kata Zaenab saat ditemui Kompas.com, di TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, Cilodong, Depok, Jumat (22/1/2016).
Menurut Zaenab, selama ini, pihaknya hanya menggunakan buku-buku terbitan CV Anak Teladan Al Hijrah Kids sebagai buku panduan pembelajaran. Ia kemudian memperlihatkan buku-buku itu.
Dari yang diperlihatkan Zaenab, buku-buku yang digunakan TK Semai Benih Bangsa Baiturahman sebagai buku panduan pembelajaran adalah buku "Pandai Matematika, Menulis Huruf Sambung, Mengenal Huruf Arab, Mari Mengenal Huruf, Ayo Menggunting dan Menempel, dan Membaca dan Menulis".
Buku-buku itu sama sekali tidak memuat kata-kata yang berhubungan dengan paham radikal. "Cuma ini saja yang kami pakai, tidak ada yang lain," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendididikan Depok, Dadang Supriatna, menyatakan sudah menarik semua buku TK yang meresahkan seperti yang diungkapkan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, Rabu (20/1/2016).
Penarikan buku TK yang meresahkan itu sudah dilakukan pada November 2015 lalu dan dipastikan tidak ada lagi buku seperti itu yang dipakai di 385 TK, PAUD, dan kelompok bermain di Depok.
Menurut Dadang, buku TK itu hanya ditemukan di satu TK di Depok, yakni di TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, di Cilodong, Depok.
"Sudah kita tarik sejak November 2015 lalu. Jumlahnya 175 buku dalam 35 jilid untuk 35 siswa TK di sana. Satu jilid ada lima buku sehingga totalnya ada 175 buku," kata Dadang kepada Warta Kota, Kamis (21/1/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.