Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Palsukan Presensi, Lurah Kartini Dicopot

Kompas.com - 26/01/2016, 11:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Inspeksi mendadak (sidak) Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin dan jajarannya beberapa waktu lalu berbuntut pencopotan Leo Tantino sebagai Lurah Kartini.

Pada sidak itu, Arifin yang didampingi Asisten Pemerintahan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat Budi Roso mendapati adanya indikasi pemalsuan daftar presensi (kehadiran) oleh Leo Tantino.

Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede membenarkan bahwa Leo telah dicopot sebagai Lurah Kartini.

Keputusan tegas tersebut diambil lantaran pemalsuan daftar presensi merupakan pelanggaran bagi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Menurut Mangara, keputusan sudah tepat sesuai dengan tindakan yang dilakukan.

Tidak hanya itu, sanksi keras diberikannya lantaran Leo Tantino merupakan pamong yang seharusnya memberikan contoh baik kepada bawahannya.

“Yang bersangkutan sudah distafkan. Tindakan itu termasuk pelanggaran berat. Sebenarnya setelah sidak, kasusnya sudah berjalan, tapi baru diputuskan,” kata Mangara, Senin (25/1/2016).

Leo tidak ingin disalahkan sendirian. Sebab, menurut Leo, pemalsuan serupa juga dilakukan oleh pejabat lain setingkat lurah maupun camat di lingkungan Pemkot Jakarta Pusat. Baca: Mantan Lurah Kartini: Kalau Mau Tahu, Bukan Saya Saja Palsukan Absensi.

 
Terkait kasus tersebut, Mangara mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan daftar presensi semua lurah dan camat di lingkungan Pemkot Jakarta Pusat.

“Kami masih menunggu hasilnya. Apakah ditemukan lagi pelanggaran atau tidak? Tetapi, kami berharap tidak ada lagi temuan,” ujar Mangara.

Baca juga: Kronologi Terungkapnya Presensi Curang Lurah Kartini.

Menyusul pencopotan Leo sebagai Lurah Kartini, Mangara menunjuk Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Mangga Dua Selatan, Samuel, untuk mengisi jabatan Lurah Kartini.

Berkaitan dengan penggantian Lurah Kartini, beberapa warga Kelurahan Kartini berharap agar pejabat baru tersebut dapat bekerja dengan jujur.

Harapan tersebut seperti yang disampaikan Lilis (26), warga RT 01 RW 02 Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Lilis mengaku terkejut saat mengetahui informasi pergantian Lurah Kartini karena tersangkut kasus pemalsuan daftar presensi.

“Saya prihatin juga. Makanya, untuk lurah yang baru, saya berharap dapat bekerja dengan jujur. Apabila lurah sudah tidak jujur kepada atasannya, bagaimana dengan tanggung jawab tugas maupun pelayanan kepada warga,” kata Lilis.

Warga lainnya, Ilham (30), juga berharap agar lurah yang baru ini bisa menjadi contoh bawahannya. Terlebih lagi, lurah harus berkomunikasi dengan warganya.

“Jadi, harus ada keterbukaan sehingga bersama warga ikut membangun lingkungan Kelurahan Kartini,” kata Ilham. (dwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com