Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Becak di Cilincing Tunjuk Angkot Penyebab Kemacetan

Kompas.com - 29/01/2016, 14:23 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tukang becak di Cilincing, Jakarta Utara, tidak terima becak mereka digaruk Satpol PP karena dianggap sebagai biang kerok kemacetan di kawasan tersebut. Mereka menunjuk angkot yang membuat kemacetan.

"Tuh liat sendiri aja, Mas, bukan kita kan yang buat macet. Seharusnya mereka ditertibkan juga, bukan hanya kita," kata Syafii, salah seorang tukang becak di Cilincing, Jumat (29/1/2016).

Dia bersama temannya, Jamil, mengatakan, Satpol PP bagai garong mengambil becak-becak mereka yang sedang menunggu penumpang. Padahal, mereka tidak mangkal di Jalan Raya Cilincing.

Jamin pun curhat bahwa becaknya diangkut petugas Satpol PP saat sedang tertidur di dalamnya. Padahal, saat itu, dia sedang mangkal di Pasar Kali Baru, Cilincing.

"Saya terima kalo becak saya digaruknya di jalan raya. Nah ini, becak saya digaruknya lagi mangkal di dalam pasar. Itu sih bukan garuk, tapi garong," ucapnya dengan nada kesal.

Jamil menambahkan, bahwa becaknya yang diangkut Satpol PP tersebut merupakan becak sewaan. Beruntung sang pemilik tidak menyuruhnya mengganti rugi sepenuhnya.

"Untung tokek (pemilik becak) baik, saya cuma disuruh ganti Rp 150.000. Coba Kalo disuruh gantinya full satu juta, duit dari mana? Wong sehari aja paling banyak cuma dapet lima puluh ribu," ujarnya.

Seperti Jamil, Syafei juga mengeluarkan unek-uneknya. Menurut dia, dia menjadi tukan becak karena terbatasnya lahan pekerjaan. Tak ada pilihan, dia pun menarik becak demi memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Siapa yang mau sih Mas jadi tukang becak? Penghasilannya cuma cukup buat makan sama bayar kontrakan aja," ujarnya.

Ratusan tukang becak yang beroperasi di wilayah Jakarta Utara sebelumnya berdemo dan mengantarkan "surat galau" kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang berisi permintaan penghentian pengangkutan becak oleh Satpol PP DKI, dan revisi Pasal 29 Perda Nomor 8 Tahun 2007 agar becak tetap diizinkan beroperasi di wilayah permukiman serta pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com