Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut RSCM: Langkahi Dulu Mayat Dirut kalau Tenaga Medis Berani Macam-macam

Kompas.com - 04/02/2016, 21:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama RSCM Dr Heriawan Soejono mengatakan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi jika ada oknum tenaga medis di rumah sakit yang dipimpinnya itu terlibat penjualan ginjal.

"Masak dia mau langkahin peraturan rumah sakit? Langkahi dulu mayat dirut kalau dia mau macam-macam," kata Heriawan, di RSCM, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Jika ada dokter yang terlibat perdagangan ginjal, Heriawan mengingatkan mereka untuk siap menghadapi sanksi yang diatur undang-undang.

RSCM, menurut dia, tidak akan melindungi oknum yang melakukan pelanggaran. (Baca: Dirut RSCM Akui Ada Operasi Transplantasi Ginjal, tetapi...)

"Sesuai dengan sanksi pidana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar," ujarnya.

Heriawan mengatakan bahwa pihaknya menjalani prosedur transplantasi dengan ketat.

Sebelum dilakukan transplantasi ginjal, pasien akan menjalani proses verifikasi kemudian pemeriksaan medis. "Yang tidak lolos verifikasi, kita tolak," ujar Heriawan.

Sejak 2009, RSCM sudah melayani 300-an pasien transplantasi ginjal. Sekitar 30 persen di antaranya ditolak karena tidak lolos verifikasi.

Sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap kasus perdagangan organ ginjal. Tiga orang ditangkap oleh Bareskrim dalam kasus ini.

Hari ini, Bareskrim menggeledah RSCM terkait kasus ini. Pihak Bareskrim mengamankan dokumen dari ruang rekam medis dalam penggeledahan tersebut. (Baca: Geledah RSCM, Polisi Sita Dokumen Transplantasi Ginjal)

Dokumen itu berisi data pemberi dan penerima transplantasi ginjal di RSCM sejak 2013.

Kompas TV RSCM Digeledah Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com