JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti menilai warga Jakarta mampu memilih calon gubernur secara rasional. Menurut Ikrar, para pemilih di Jakarta tidak mudah terpengaruh popularitas tokoh yang dicalonkan sebagai gubernur.
"Pemilih tidak melihat ketenaran seseorang, apakah sebagai artis, apakah pernah jadi menteri, tapi apakah sosok itu bisa bekerja untuk membangun DKI atau tidak," kata Ikrar saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2016).
Menurut Ikrar, yang paling diperhatikan oleh pemilih adalah sejauh mana kandidat gubernur tersebut memiliki kinerja yang baik, terutama berpengalaman dalam memimpin daerah.
Ikrar mengatakan bahwa membangun DKI bukanlah persoalan mudah. Suatu kebijakan pembangunan yang ditetapkan pemerintah daerah, belum tentu disukai oleh berbagai pihak.
Ia berpendapat bahwa berbagai kebijakan tersebut secara rasional memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Ikrar juga yakin bahwa warga Ibu Kota tidak lagi mempersoalkan latar belakang suku, agama dan ras, tetapi sejauh mana kandidat tersebut dianggap mampu memimpin Jakarta.
"Misalnya, ada pro dan kontra saat ada warga yang digusur di bantaran kali. Tapi bisa saja tempat yang digusur tersebut sekarang bisa lebih tenang dan bebas banjir," kata Ikrar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.