Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas: Saya Maunya Pelaku Melawan supaya Tahu Rasanya Peluru Tajam

Kompas.com - 10/02/2016, 13:11 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso menduga, pelaku tindak pidana narkotika baru merasa jera apabila telah merasakan peluru panas polisi.

Ia bahkan berharap, pelaku melawan saat ditangkap sehingga polisi punya alasan untuk menghukum mereka lebih berat. (Baca: Cegah Orang Tergiur Bisnis Narkoba, BNN Tak Sebut Nilai Narkoba Hasil Tangkapan)

"Saya sih maunya mereka ngelawan waktu mau ditangkap supaya mereka tahu rasanya peluru tajam," kata Waseso saat menghadiri acara pemusnahan ribuan narkoba di Garbage Plant Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (10/2/2016).

Pria yang dikenal dengan nama Buwas ini menyampaikan hal tersebut di depan tujuh tersangka yang dihadirkan dalam pemusnahan narkoba tersebut.

Tujuh tersangka ini diduga terlibat tindak pidana narkotika dengan barang bukti ratusan kilogram narkoba yang terdiri atas berbagai jenis, termasuk ganja, sabu, dan ekstasi.

Saat diamankan polisi, tujuh tersangka ini kooperatif. "Ya sayang, mereka tidak melawan, jadinya mereka selamat. Ya moga-moga selamat terus sampai akhir," tutur dia.

Dari tujuh tersangka ini, BNN mengamankan 800 kilogram lebih ganja, 14 kilogram lebih sabu, dan 80 butir ekstasi.

(Baca juga: Bandar Narkoba Punya Banyak Akal, BNN Harus Lebih Inovatif)

Semua narkoba itu telah dimusnahkan dengan dibakar menggunakan mesin incinerator atau pembakar sampah di area Garbage Plant Bandara Soekarno-Hatta, siang tadi.

Ribuan narkoba tersebut berasal dari pengungkapan kasus yang melibatkan tujuh tersangka dengan perkara berbeda-beda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com