Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Penyidik Inapkan Jessica 6 Hari di RSCM

Kompas.com - 17/02/2016, 08:35 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus pembunuhan terhadap sahabatnya sendiri Wayan Mirna Shalihin, akhirnya keluar dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Selasa (16/2/2016) sekitar pukul pukul 19.49 WIB.

Enam hari lamanya ia menjalani tes kejiwaan di rumah sakit tersebut. Terhitung mulai Kamis lalu Jessica menjalani serangkaian tes untuk mengetahui kondisi psikologisnya.

Tes mencakup wawancara hingga tes tertulis.

Menurut pihak kepolisian, serangkaian tes itu guna mengetahui motif pembunuhan yang diduga dilakukannya terhadap sahabatnya. Jessica dan Mirna merupakan sahabat semasa kuliah di Blue Sky College Australia.

Tim ahli membutuhkan informasi dan gambaran lengkap tentang perilaku dan kondisi kejiwaan tersangka untuk memperkuat alat bukti dipersidangan nanti. Menurut pihak kepolisian, pemeriksaan kondisi kejiwaan seseorang tak dapat dilakukan secara cepat.

Pemeriksaan itu harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Itulah alasan yang dikemukakan penyidik soal mengapa Jessica harus menginap selama berhari-hari di RSCM.

"Untuk mengetahui kejiwaan seseorang tidak bisa sekali pertemuan. Tidak bisa seperti sakit demam, yang dalam satu atau dua hari selesai," tutur Kabbidokes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak.

Polisi tak mau menerka-nerka bagaimana kondisi kejiwaan Jessica walau berdasarkan pemeriksaan psikolog, kondisi Jessica sehat. Namun, polisi perlu melakukan tes kejiwaan dengan ahli psikiatri. 

Jika ditemukan bahwa kondisi kejiwaan Jessica mengalami gangguan, penyidik akan memberlakukan kasus itu secara berbeda.  Polisi bisa saja menerapkan pasal 44 KUHP ayat 1 dalam kasus itu.

Pasal itu berbunyi,  "Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com