Hunian yang berada di Jalan Kepanduan II ataupun di gang-gang sempit sudah banyak yang kosong. Ada yang ditutup rapat, tetapi banyak pula yang ditinggalkan begitu saja.
Jika bangunan yang terletak persis di pinggir kali terlihat cukup rapi, maka tidak demikian dengan bangunan di bagian dalam Kalijodo.
Hanya beberapa meter dari sebuah gang masuk, sejumlah bangunan tampak dalam kondisi pintu terbuka dan barang-barang di dalamnya terlihat berantakan.
Seorang warga yang enggan menyebutkan namanya menyatakan, barang-barang yang ditinggalkan sudah tidak diinginkan oleh pemiliknya. Maka dari itu, tukang loak pun banyak mengambil barang-barang itu untuk dijual lagi.
"Tukang barang bekas mengambil kayu-kayu atau barang yang sudah enggak terpakai, seperti kursi-kursi juga diangkut," kata warga itu kepada Kompas.com, Selasa siang.
Barang-barang yang ditinggalkan adalah lemari plastik, koran dan kertas bekas, kursi yang kulitnya sudah mengelupas, kasur bekas yang sudah menghitam, dan berbagai barang lainnya.
Tak hanya itu, ketika berjalan lebih ke dalam lagi, aroma sampah sangat menyengat. Aneka sampah berceceran di jalan, menyatu dengan kubangan air.
Debu yang berasal dari rumah-rumah warga yang berkemas juga beterbangan di sekitar lokasi.
Lebar jalan di gang sempit itu sekitar dua meter, cukup untuk dilintasi satu sepeda motor bebek. Bangunan yang berada di dalam gang lebih sempit dan lebih kecil, serupa dengan satu los yang biasanya terdapat di pasar-pasar tradisional.
Sebelum tempat itu dikosongkan, bangunan-bangunan berukuran kecil juga digunakan sebagai tempat karaoke dan tempat judi kecil-kecilan, mirip dengan kafe-kafe besar di pinggir kali, tetapi berbeda secara ukuran.
Cahaya matahari sangat minim di gang sempit itu.
Model bangunan di Kalijodo terbilang unik. Satu bangunan bisa punya belasan hingga puluhan kamar yang disewakan kepada perempuan pekerja seks, karyawan, dan kalangan lainnya.
Dengan biaya sewa yang dipatok Rp 300.000 per bulan, seorang pengusaha tempat kos di tempat itu bisa mendapat bayaran hingga Rp 10 juta per bulan. Ukuran kamarnya tidak terlalu besar, hanya sekitar 2 x 1 meter.
Di kamar-kamar seperti itulah para pekerja seks dan pelanggannya melakukan transaksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.