Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Seorang Pekerja Sosial yang Mendampingi PSK

Kompas.com - 26/02/2016, 17:43 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada kenangan yang melekat dalam benak Sri Mulyani. Pekerja sosial di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya ini teringat seorang pekerja seks komersial  yang didampinginya, N.

Sri ingat ketika N menceritakan bagaimana dirinya ditangkap saat razia. N yang kala itu sedang berkonflik dengan suaminya memutuskan untuk pergi ke tempat hiburan malam.

Berdasarkan penuturan Sri, N datang dengan pikiran yang kalut. Karena mabuk berat dan tak berpikir panjang, N pun mau melayani seorang lelaki hidung belang.

"Tapi tindakannya itu semata-mata bukan karena uang. Karena dia dari keluarga yang berkecukupan," kata Sri kepada Kompas.com di Panti Sosial Karya Wanita, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2016). Panti itu merupakan tempat rehabilitasi para PSK. Di sana mereka diberi motivasi dan pelatihan terkait sejumlah keterampilan.

N ditangkap aparat keamanan dan dibawa ke panti tersebut.

Ada banyak perlawanan yang diterima Sri saat N menghuni panti. Ayah N yang merupakan seorang tokoh terpandang di lingkungannya, tak memercayai kenyataan tersebut. Ia meyakini bahwa putrinya tak melakukan hal negatif.

Ayahnya pun berkeinginan mengeluarkan N dari panti tersebut. Ayah N bahkan hampai harus menyewa kuasa hukum. Namun keinginan orang tuanya tak dikabulkan pihak panti.

"Saya hanya kasih motivasi terus ke N. Saya bilang di sini banyak ilmu yang bisa kamu ambil. Kamu harus bertahan di sini," kata Sri.

 Akhirnya N berlapang dada dan melanjutkan masa rehabilitasinya di panti itu selama enam bulan.

Singkat cerita, beberapa bulan seusai masa rehabilitasi, N dan Sri bertemu pada satu kegiatan yang diselenggarakan di panti. Sri berujar, N menceritakan kisah suksesnya setelah keluar dari panti. Sri mengatakan, N telah membuka usaha nasi uduk di warung dengan ukuran yang cukup besar. Ia mendapat bantuan dari Kementerian Sosial dalam bentuk modal untuk berjualan ayam goreng cepat saji.

"Dia juga bilang, 'Ibu terima kasih karena di sini kehidupan saya berubah'," ucapnya.

Suami N yang sering kali memukul, kini sudah bersikap lebih sopan dan tidak kasar, kata Sri. Keluarga N yang dulu bersikap acuh, kini mempedulikannya.

"Waktu dengar ceritanya, rasanya senang. Saya ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri, bisa membantu mengubah sesuatu yang buruk jadi baik," ujar Sri.

Dia berharap, kisah keberhasilan semacam ini dapat terjadi pada PSK lainnya yang menjalani proese rehabilitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com