Rano baru terpilih sebagai Ketua BKSP hingga tiga tahun ke depan. Ia menggantikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Baca: Kemarin Ridwan Kamil dan Ganjar, Hari Ini Rano Karno yang Temui Ahok)
"Sejak Ketuanya Gubernur Banten, BKSP tidak akan mati suri. Selama ini kan BKSP ini ada bentuk, cuma tidak tahu apa yang mau dikerjakan. Nah, mulai sekarang tidak. Kami coba benahi lagi," kata dia di Balai Kota, Jumat (26/2/2016), seusai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Ia menemui Basuki bersama dengan sejumlah kepala daerah dan pejabat daerah dari wilayah-wilayah yang ada di kawasan Jabodetabekpunjur.
Menurut Rano, dalam beberapa tahun terakhir, BKSP seperti mati suri. Untuk menghidupkan kembali BKSP, Rano yang menjadi Kepala BKSP itu akan melakukan sejumlah langkah.
Salah satu langkah Rano adalah melibatkan BKSP dalam penyaluran dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI ke pemerintah-pemerintah daerah yang ada di Bodetabekpunjur.
"Bantuan dari Pemprov DKI selama ini tidak melalui BKSP. Mulai sekarang, kita ingin melalui mekanisme yang sudah ada, yakni BKSP," ujar Rano.
Ia yakin bahwa koordinasi antar-pemerintah daerah bisa berjalan dengan baik melalui BKSP. Pada akhirnya, menurut dia, koordinasi yang baik antar-pemerintah daerah penyangga DKI Jakarta ini bisa menyelesaikan masalah akut di Jakarta.
"Kita harapkan ke depannya banjir tidak terjadi, transportasi lancar," kata Rano.
Adapun BKSP adalah badan khusus yang dibentuk dengan tujuan menyinergikan pembangunan di Jakarta dengan yang ada di Bodetabekpunjur. (Baca: Ahok: BKSP Jabodetabekpunjur "Bubarin" Saja)
Selama ini, jabatan ketua BKSP diisi secara bergantian oleh Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur DKI Jakarta, setiap tiga tahun sekali.
Terkait jabatan ketua BKSP, Rano mengaku sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar jabatan ini diisi oleh pejabat setingkat menteri.
"Kami sudah usulkan ke Kemendagri. Ada wacana nanti ketuanya ditingkatkan ke level menteri," ucap Rano.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.